Skip to main content

Puisi Mawar Hitam Berduri | Puisi Tema Cinta

Puisi Mawar Hitam Berduri | Puisi Tema Cinta

Puisi dan kata bijak, puisi mawar hitam berduri. Jiwaku benar-benar dikuliti kebʋasan yang garang dan lapar membabi buta, Lalu muncul seberkas sinar terang dari malaikat datang memapahku pulang kembali.

Pragraf di atas hanya penggalan salah bait puisi tema cinta yang mewakli puisi tema cinta yang lain karya dari Ulianisa Aprilliani, dan dipublikasikan blog puisi dan kata bijak

Puisinya ada tiga bertema cinta yang dipublikasikan di kesempatan ini

Dn berikut ini adalah masing-masing daftar judul puisi tema cinta yang diterbitkan puisibijak.com antara lain:

  1. Puisi Bait- bait usang
  2. Puisi Mawar hitam berduri, dan 
  3. Puisi Balada fajar.

Tiga puisi dengan judul berbeda namun intinya menceritakan tentang cinta dalam bentuk bait bait puisi tema cinta.


Kumpulan Puisi Tema Cinta

Bagaimana cerita puisi dan makna ketiga puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak.

Untuk lebih jelasnya disimak saja masing masing puisinya berikut ini agar mengerti arti dan makna ketiga puisi tersebut>

Puisi Mawar Hitam Berduri
Ulianisa Apriliani

Badai itu menyisakan rintik hujan berkepanjangan
Sudah lewat musim trilogi dimana aku mencʋmbu bayang itu pertama kali
Sampai sekarang aku masih mati suri makan simalakama
Binʌtang jalʌng itu telah membantai sukmaku dan mencabiknya

Petaka itu adalah dosa besar yang telah kuciptakan sendiri
Membuatku terjerembab dan payah bangkit berdiri
Mawar hitam berduri yang jamahnya racun mencideraiku setengah mati
Hingga kini aku terjebak dalam nostalgia suram yang mengerikan

Masa lalu itu begitu kelam menyisakan kepiluan yang mendalam
Takdirku sudah kau nodʌi hingga aku lupa cara berdamai dengan hidup
Salahku terlalu menisbatkan diriku saat aku menjadi 'hambamu yang taat'

Jiwaku benar-benar dikuliti kebʋasan yang garang dan lapar membabi buta
Lalu muncul seberkas sinar terang dari malaikat datang memapahku pulang kembali


Puisi Bait-bait Usang
Ulianisa Apriliani

Kau yang aras di hʌsrat
Apalah dayaku yang hanya bisa menjelaumu dari hulu
Bahkan merentak bayangmupun aku tak mampu
Apalagi melekap elok atmamu

Dayungku patah sebelum muara
Sampanku karam sebelum persinggahan
Aku telah letih pengharapan
Menunggu ujar kepastian tak kunjung memelukku

Takdirku terombang ambing tertelan ambigu
Jiwaku musnah sebelum hilir
Harapanku sirna terkubur dipusara bayangmu
Aku lelah memuja asmamu
Merajut dan merenda asa bersamamu dalam rasian

Kini aku meregang lara.. hʌsratku tercabik
Kusayat bayangku dengan sembilu
Kuhunus anganku dengan getir rautmu
Dan kini yang tersisa hanyalah penggalan-penggalan baitku yang mulai membangkai


Puisi Balada Fajar
Ulianisa Apriliani

Guratan surya mencalang segan dari peraduannya
Kokok jantan berkidung merdu bangunkan petang
Hiruk pikuk tanpa kikuk melepas dahaga penatnya
Gelora hʌsrat sibakkan burit bangunkan fajar

Renyut jantung berdenyut-denyut getarkan kehidupan
Sinar kirana berpendar menyentuh kaki langit
Anasir buana menyuruk jengah sibakkan netra
Gelora asa kian berpendar jelmakan gatra

Raksi puja kesuma kian semerbak nan elok rupa
Tabir halimun kian tersibak tampakkan senyapsenyap
Seringai anak adam mustaid mereguk linang kehidupan
Sekotah insan menyoja takzim pada pereka Cipta
Tutur syukur adiwarna jenjam fajar


Demikianlah puisi mawar hitam berduri puisi perumpaan tentang mawar hitam, dan puisi yang lain. Simak/baca juga puisi yang lainnya di blog ini, semoga puisinya menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.