Skip to main content

Puisi Biduk Retak | Puisi Kritik Sosial

Puisi Biduk Retak | Puisi Kritik Sosial

Puisi dan kata bijak. Puisi biduk retak, Biduk adalah perahu kecil yang dipakai untuk menangkap ikan atau mengangkat barang-barang di sungai, tetapi di sini puisi ini bukan membahas perahu, hanya perumpamaan saja.

Biduk adalah salah satu judul dari dua kritik sosial yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak.

Biduk di umpamakan adalah negeri ini, negeri indonesia, yang seolah retak dengan ulah para syetan- syetan korupsi dan pengacau negeri membuat rusuh akhir akhiri ini.

Mungkin inilah yang terlintas dalam benak sang penulis puisi ini, lalu menciptakan puisi kritik sosial berjudul biduk retak.

Berikut ini adalah daftar judul dua puisi kritik sosial yang dipublikasikan puisibijak.com diantaranya.

  • Puisi Syetan ingin bertobat, dan
  • Puisi Biduk retak

Kedua puisi kritik sosial yang diipublikasikan bercerita dan membahas tentang keadaan negeri ini, keadaan negara indonesia akibat kejamnya politik korupsi.


Dua Puisi Kritik Sosial.

Bagaimana kata kata kritikan dalam bait puisi kritik sosial yang dipublikasikan puisi dan kata bijak.

untuk lebih jelasnya tentang cerita puisi dan kata kata kritikan pada pelaku korupsi.

Disimak saja dua puisi kritik sosial berikut ini.


PUISI BIDUK RETAK
Oleh: Syaiba Nurul Habieb

Negeriku sedang dihempas gelombang
Tercabik terhempas dalam pusaran menegang
Bukan si A atau si B yang menjadi biang
Tetapi kapal induk asing yang dibiarkan datang
Biduk negeri terancam retak mengejang

Ibu pertiwi merintih meradang
Anak-anak hʌram datang tak diundang
Membawa racun ideologi yang menantang
Bersenjʌtakan sʌbu her0in dan tentara pᥱrang
Biduk retak bangsaku tetaplah berjuang

Biduk retak yang kita tumpangi
Mesti segera diselamatkan
Bukan dengan diskusi atau turun ke jalan
Penguasa sadar akan bahaya di depan
Rakyat berhak pula mengingatkan

Biduk retak...bukalah mata
Selamatkan...atau kita tenggelam bersama


PUISI SYETAN INGIN BERTOBAT
Oleh: Syaiba Nurul Habieb

Sulit diterima nurani
Karena dia terikat janjinya sendiri
Tuk hidup hingga akhir dunia nanti
Mengg0da bani adam yang lemah imani

Tapi dengarlah keluhnya..
sifat manusia melampaui kejahatan dirinya
Syetan yang selalu jadi biang prahara
Dikalahkan ratingnya oleh manusia

Manusia korupsi...tuduh syetan membisiknya
Manusia berz!na..tuduh syetan membujuknya
Manusia membʋnuh...kesetanan katanya
Manusia berperang..setan juga biang keladinya

Padahal...katanya
Setan tak pernah korupsi
Setan sendiri tak pernah melacurkan diri
Setan pun..tak bisa berjʋdi atau main bully
Apalagi membʋnuh sesama setan sendiri

Setan pun mengadu padaNya
Ingin katanya pensiun dari jabatannya
Sebagai makhluk penggoda manusia
Karena....lagi katanya
Manusia sudah lebih jahat dari dirinya
Manusia sudah menggantikan tugasnya

Hahhh....ada ada saja...
Setan bertobat? Apa kata dunia..
Lempar batu sembunyi kepala
Dasar setan pendurhaka
Sekali dʋrjana tetaplah kau dʋrjana..


Demikianlah puisi biduk retak dan puisi syetan ingin bertobat. Simak/baca juga puisi yang lain ada di blog ini, semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.