Skip to main content

#Puisi Keindahan Alam di Waktu Senja

#Puisi Keindahan Alam di Waktu Senja

Puisi Keindahan Alam Di Waktu Senja. Jika berbicara tentang senja maka kita akan mengingat waktu akan menjelang malam, senja adalah waktu yang istimewa bagi sebagian orang.

Tergantung bagaimana cara mendefinisikan keindahannya, seperti puisi-puisi keindahan alam di waktu senja, menceritakan tentang alam dan senja dalam keindahan

Dan juga senja dikatakan indah, karena para penulis, salah satunya penulis puisi dalam bait bait puisi senja disengaja di tulis sedemikian indah, hingga kata kata senja sering dikatakan senja yang indah, namun kenyataan, sama saja dengan waktu waktu biasa. begitulah kira kira pemahaman saya, jika salah di benarin yah 😄 .

Puisi keindahan alam diwaktu senja publikasikan blog puisi dan kata bijak, berisikan puisi-puisi tentang senja, seperti puisi senja romantis, puisi senja menjelang malam dan lain-lain yang berkaitan denga kata kata tentang senja.

Dan berikut adalah daftar judul puisi keindahan alam di waktu senja yang dipublikasikan puisibijak.com antara lain:

Keindahan alam senja biasanya disebut, dikarena warna sinar matahari yang tidak seperti di jam jam sebelumya. dan juga di waktu senjalah kita dapat berbaur/beristrahat setelah seharian beraktivitas, itu mungkin kenapa senja dikatakan indah. tapi kenyataannya memang diwaktu senja, alam biasanya indah sekali


# Lima Puisi Tentang Keindahan Alam di Waktu Senja

puisi keindahan alam senja ini merupakan kumpulan kata kata senja yang dirangkai dengan kata kata puisi sehingga menjadi bait bait senja yang indah.

Salah satu bait dari beberap puisi senja. "Kabut perlahan menggerayangi tiap pucuk daun teh yang malu-malu, meniti senja adzan maghrib berkumandang Udaranya sesegar kembang perʌwan dᥱsa Selalu kusandingkan dengan kepulan asap". Kelanjutannya silahkan disimak saja di bawah ini.


Puisi Meniti Senja
Karya: Satria Panji Elfalah

Senja ini Berbera dari yang sebelumnya ..
Ya, aku meniti senja ini di antara derit mesin kendaraan dan indahnya perkebunan teh ..
Puncak, Bogor ..

Rehat sejenak melepas peluh dan meregangkan otot pÊŒntatku yang terasa kebas ..
Secangkir Mona, Nyi Ayu dan sebungkus Cino menemani rehatku ..
Ah, sungguh Tuhan Maha Asyik ..

Tiada lembayung senja di cakrawala ..
Tiada bias mentari di pelataran bumi ..
Hanya kabut dan hujan yang menggawangi ganasnya jalan aspal ..

Rasanya enggan meneruskan untuk mencumbu aspal menuju Bandung ..
Namun, pedal gas harus terus kutarik hingga malam nanti ..

Kabut pun perlahan menggerayangi tiap pucuk daun teh yang malu-malu kucing ..
Napasku bak naga yang menghembuskan uap panas ..
Disini, di antara ringkikkan klakson dan perkebunan teh ..
Aku bersajak ..


Puisi Senja Di Pelataran Kaki Gunung Leutik
Karya: Satria Panji Elfalah

Senjaku di pelataran kaki gunung Leutik ..
Kampung halaman tempatku menarik-narik benang layangan di sawah ..
Dari siang hingga petang terbahak bersama kawan-kawan ..
Sering kali pulang dengan kaki berlumuran lumpur sawah sisa maraton mengejar layangan yang kalah tanding ...

Masih teringat kala sebelas patriot beradu memperebutkan si kulit bundar ..
Teriakan lantang berisi umpatan termuntahkan kala si kulit bundar melambung sesuka hati menjauhi tiang gawang ..
Dulu aku adalah bagian dari sebelas patriot ..
Pantang pulang hingga adzan maghrib berkumandang ..
Udaranya sesegar kembang perʌwan dᥱsa ..
Selalu kusandingkan dengan kepulan asap Mona dan Nyi Ayu ..
Ah, memabʋkkan tiap serpihan kabut yang selalu bersenandung di kala fajar dan senja ...

Hampir tiada yang beranjak dari lantai bumi ..
Generasi penerus tukang sabʋng layang-layang masih berkoar-koar kala mentari terpeleset menuju barat .
Sebelas patriot yang berikutnya masih menginjak-injak tanah lapang tempatku dulu berlarian kalang kabut menghalau serangan balik lawan ..
Dan mereka masih pantang pulang sebelum adzan maghrib berkumandang ..

Momen nostalgia bercokol dimana-mana ..
Begitu banyak hingga tak mampu kurajut dalam sajakku ..
Kuharap semua akan tetap seindah dulu ..
Seindah senja di pelataran gunung Leutik ..
Desa Gunung Leutik, Bandung.


PUISI SENJA MENJELANG MALAM
by: inggar jati

semburat jingga menampakan keindahannya
ditemani burung terbang beralun dilangit
berombak awan memperkaya karya tuhan
sungguh senja menjelang malam sangat kunanti...

ditemani semilir angin sore saat ini
ku tegakan wajah memandang langit
ku ucapkan subhanallah untuk anugrah allah
dan ku ucapkan selamat datang malam yang meninggalkan senja


Puisi Siluet Senja
Oleh: NN

Matahari seakan lelah
Sedikit demi sedikit kian tenggelam di ufuk barat
Cakrawala menjelma menjadi kanfas senja
Yang dilukis Tuhan sebagai buah keindahannya

Selaksa langit memerah
Menampilkan lukisan maha indah
Yang tergores dari nafas sang alam
Angin laut berhembus
Membelai nyiur yang melambai lambai

Indahnya pantai saat senja
Hiasan terindah dengan segala penyempurnaannya
Sembagi menanti datangnya bintang bintang
Kuhadapkan wajah pada sang wajah senja

Saat inilah kusadari
Engkau, wahai Tuhan,
Selalu maha indah
Dengan karya yang terindah


Puisi Senja Romantis
Oleh: the wind

Senja yang penuh dengan kehampaan
Aktivitas yang padat kalah dengan suasana hati yang tak mendukung
Mungkin rasa hampa yang muncul karena kerinduanku padanya

Setelah menelaah kembali ke belakang,
Memang tak ada yang benar-benar berarti kecuali dia
Setelah lelah beraktivitas seharian,
Ujung-ujungnya dia tetap jadi manusia yang tak bisa aku lupa

Bukankah dia akan jadi yang paling indah ?
Setelah semua kisah di masa lalu itu terkuak satu persatu hingga tak ada yang
tersisa untuk bisa ku lenyapkan..
Lalu mengapa harus dia, Tuhan ?
Mengapa harus dia yang tetap tinggal dan menjadi satu-satunya yang tak bisa kulupakan

Lalu kini,
Dimana harus ku labuhkan perasaanku
Saat di hatiku,dia tak akan pernah terganti..
Bagaimana harus ku habiskan sisa hidupku ?
Saat dalam duniaku,dia akan selalu jadi yang abadi..


Demikianlah puisi keindahan alam di waktu senja. Simak/baca juga puisi senja yang lain di blog ini, semoga puisi tentang senja di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa pada puisi tentang senja selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.