Skip to main content

Puisi Nasib Pengangguran

Puisi Nasib Pengangguran

Puisi dan kata bijak. Puisi nasib pengangguran. Pengʌngguran atau tuna karya adalah orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Dan hal inilah tema puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kali ini yaitu puisi tentang pengangguran atau puisi pengangguran.

Sebagaiman pengʌngguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.

Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. (wikipedia)


Puisi Pengangguran

bagaimana kata kata pengangguran dalam bait puisi pengangguran dalam bentuk syair yang dipublikasikan puiis dan kata bijak. untuk lebih jelasnya tentang syair atau puisi tentang penganggurann, disimak saja berikut ini puisi nasib pengangguran.


PUISI NASIB PENGANGGURAN
Karya: Anderline

Merdu suara burung terdengar
Mengiringi langkah kaki bergegar
Tanpa menggontai semangat membakar
Menyusuri jalan kota yang ingar-bingar

Sebuah ransel lusuh menjadi teman
Ber-isi aneka lembar harapan
Bersampul biru warna impian
Bertulis tinta emas pengharapan

Nasib pengʌngguran walaupun di tolak
Gairah juang tetap bergejolak
Biarpun sudah kalah telak
Tetap lihai mencari kans bergerak

Pantang menyerah semangat berjuang
Menyusuri celah kota mencari peluang
Menaklukkan rupa-rupa aral melintang
Tanpa menghiraukan kata-kata birang

Satu persatu biro menjadi tujuan
Walaupun tak punya pengalaman
Derap tegar menembus keraguan
Mengharapkan belaian dewa keberuntungan

@Anderline
Balikpapan 03-04 2016 17:30

*Catatan Kaki:

Menggontai = melakukan sesuatu (berjalan, bekerja, dan sebagainya) lambat-lambat;
Bergegar = berguncang; bergoyang:
Derap = tiruan bunyi kaki orang berjalan cepat;
Kans = kesempatan; peluang:
Birang = malu karena dihina
Biro = 1 kantor; 2 bagian dari instansi yang mengurusi suatu urusan: kepegawaian; 3 perusahaan jasa: jasa;


Demikianlah puisi nasib pengangguran. Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.