Skip to main content

Puisi Dia Musuhmu Mengumpat | Kumpulan Puisi Amarah

Puisi Dia Musuhmu Mengumpat | Kumpulan Puisi Amarah

Puisi dan kata bijak. puisi dia musuhmu mengumpat. Pengertian musuh merupakan kata untuk sesuatu yg dipandang sebagai yg akan merugikan atau sebagai sebuah ancaman bagi yg lain.

istilah ini umumnya dipergunakan dalam konteks yg lebih besar dari sebuah peperangan yg menandakan sebuah kelompok bertentangan sebagai ancaman bersifat abadi.

Jadi musuhmu dapat diartikan seseorang yang dianggap dapat mengancam atau merugikan. didalam puisi kerap kita membaca seperti musuh dalam selimut. artinya ancaman dari orang- baik di depan tapi munafik di belakang, musuh menjadi sahabat, jika yang begini mendankan perdamaian, dan musuh menjadi cinta. itulah beberapa kata musuh yang sering kita temui dan masih banyak lagi kata kata tentang musuh.

Sedangkan mengumpat adalah salah satu sikap/perbuatan yang tidak bermoral di mana seseorang memberitahu sesuatu keburukan, aib kepada orang lain tanpa pengetahuan orang yang dimaksudkan.

Jadi jika ingin mengumpat yang baik, mengumpat dalam hati saja, maksudnya keburukan dan kejelekan orang hanya kita yang tahu.

Dia musuhmu mengumpat adalah kombinasi dari tiga puisi amarah yang dipublikasikan puisi dan kata bijak di kesempatan kali ini.

Dan adapun masing masing judul kumpulan puisi amarah antara lain:

  • Puisi mengumpat
  • Puisi rimba ke kota
  • Puisi dia musuhmu

Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi amarah "Selaksa srigala tinggalkan rimba Taring taring tajam bermandi liur menyeringai melolong panjang, kepʌrat pecah amanah Jangan jadikan dia sahabat karib yang kau cinta".


Kumpulan Puisi Amarah

Bagaimana kata kata amarah dalam bait kumpulan puisi amarah yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, Selengkapnya disimak saja puisi-puisinya berikut ini.


Puisi Mengumpat
Oleh Catur Kotaman Wira

Keparʌt sekali kau awan
Di hari yang masih prematur kau menangis
Tidakkah kau malu pada memtari
Menghalang jalan kelahirannya

Aku mengutukimu jua
Ribuan baju ku cuci tak jadi kemarau
Menjadi paya di parapara serambi tetangga
Sudah lagi tak ada tinggal kolor kaos kotor

Sudah pergi sana
Surya sudah balita
Biar sinarnya memanggang kulit kedua
Mengusir sedikit air dari paya baju kerja

Sudah sudahi tangismu
Cukup kau datang saat mentari tlah matang
Memberi bayang sedari siang
Dasar awan bodoh,sedih tak bersudah
Marah di balik tingkap daun jendela

Pakupatan
011216


Puisi Rimba ke Kota
Husain Ismail

Selaksa srigala tinggalkan rimba
berbondong bondong
bergerombol masuki kota

Taring taring tajam bermandi liur
menyeringai
melolong panjang
merobek hati

Domba domba sibuk sembunyi
ramai mengembik
mengendap endap
dekati mati

Nyaring raung para pemangsa
gentar nyali kumpulan mangsa
belantara teriak lapar
isi kota lari sembunyi

Rimba gaduh bergemuruh
kota hening senyap
rimba melolong
kota menyepi

Kute,021216,Husain Ismail


Puisi Dia Musuhmu

Dia
mengajakmu mengumpat,
membakar api marah,
menyuruhmu berkhianat,
menyarankan pecah amanah.

Dia
membuatmu alpa
menyuntik cinta fantasi,
membuatmu alpa
mengg0damu dengan dunia.

Andai kau terjatuh ke dalam lumpur dosa,
kembalilah engkau kepada jalanNya.
Jangan jadikan dia sahabat karib yang kau cinta
kerana dia musuhmu yang ingin kau terpedaya.

Muhammad Khalid bin Zainul
2/12/2016 1:14am
Kota Singa


Demikianlah puisi dia musuhmu mengumpat. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.