Skip to main content

Puisi Sejak Kapan Perubahan Itu | Puisi Campuran

Puisi Sejak Kapan Perubahan Itu | Puisi Campuran

Puisi dan kata bijak. puisi sejak kapan perubahan itu. Judul ini artinya bertanya, bertanya dalam hal ini, pengertiannya luas, bisa mencakup tentang perubahan diri, yang berarti seseorang yang merubah sikap, seperti diketahui sikap adalah sesuatu perbuatan atau pendirian seseorang.

Kata perubahan kerap juga kita mendengar seperti perubahan sosial artinya merubah pandangan hidup yang berkenan dengan masyarakat, atau tentang kehidupan manusia, dalam arti kehidupan didalam berinterkasi dengan masyarakat. mungkin begitulah sekilas tentang perubahan.

Puisi sejak kapan perubahan itu, adalah salah judul puisi campuran yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak yang dipublikasikan untuk kali ini.

Adapun masing masing judul puisi campuran yang diterbitkan puisi dan kata bijak antara lain:

  1. Puisi awan
  2. Puisi sejak kapan Perubahan itu
  3. Puisi privilise

Salah satu penggalan bait puisi campuran. "Hari ini awan tak tampakkan warnanya ia murung mengikuti nasib-nasib anak manusia, tanah yang dahulu subur, dipenuhi buahbuah membuat giur menelan liur, tanah kebanggaan menjadi tandus dan hilang".


Kumpulan puisi campuran

Bagaimana kata kata puisi dalam bait puisi campuran yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI SEJAK KAPAN PERUHABAN ITU

kulihat tanah yang dahulu subur, dipenuhi buahbuah membuat giur menelan liur,
kini telah menjadi gersang membuat hewanhewan mengejang,
sejak kapan perubahan itu?

taman indah yang dipenuhi bunga merekah rekah, sumber air melimpah ruah,
kini menjadi semak belukar menampar bungabunga mekar ,
dipenuhi ilalang jalʌng tempat walang, menghentikan aliran mata air,
menghancurkan pandangan,
Sejak kapan perubahan itu?

kemanakah perginya tanah subur?
oh . . . mengapa sang bunga mengurung keindahannya dalam belukar?
sejak kapankah tanah kebanggaan menjadi tandus dan hilang?.


Puisi Awan
iLene ( Nasrul A)

Hari ini awan tak tampakkan warnanya
ia murung mengikuti nasib-nasib anak manusia
ku kumpulkan kertas-kertas yang mereka tulis
mengenai nasib, keadilan, dan beberapa ketimpangan

Awan pelan bergerak-gerak
tampak seperti anak-anak meninggalkan mainannya
Dedaunan dan selaksa hujan pun masih menyisakan nasib
di kesunyian yang belum berapi-api

Tegal, 28-11-2016


PRIVILESE
Jon Blitãr

Di gubuk lorong waktu, anyam bambu dinding bisu
Alas tanah kaki basah beku
Erosi rambut memutih atap-rumbia-perabung-upih

Ada kawan mengigil di teras depan
Dipegangnya bendera panji suci
Gagak hitam hinggap di sengkuap
Bersorak harap damai kesatuan berceceran

Di dalam gubuk ada istri bermain kecapi
Jemarinya menari memetik nada tinggi, melengking namun merdu
Tangisnya menderas membuat genang murka di dada

Sudah itu kubuatkan dipan untuk kita tidur nanti malam
Jangan kau ragu, biar tidurmu mendengkur akur
Biar aku keluar sejenak
Mencari napas dari waktu yang menderu. Sayu

Tng, 290116


Demikianlah puisi sejak kapan perubahan itu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.