Skip to main content

Puisi Lelah Merintih

Puisi Lelah Merintih

Puisi dan kata bijak. puisi lelah merintih. Pengertian lelah adalah dalah suatu kondisi yg memiliki tanda berkurangnya kapasitas yg dimiliki seseorang untuk bekerja, dan biasanya hal ini disertai dengan perasaan letih dan lemah.

Berkaitan dengan kata tentang lelah, salah satu dari dua puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah puisi bertema lelah dari dua puisi untuk kali ini.

Dan adapun masing masing judul puisi terbitkan puisi dan kata bijak antara lain:

  1. Puisi lelah
  2. Puisi merintih di tanah M

Salah satu penggalan bait dari kedua puisi bertema lelah merintih tersebut, "Sengaja kau lupakan kenangan itu Agar terselamatkan dalam badai, pada saat ini ku tuju namun tuju-tuju ku dipatah penggawa bermantra azimat sakti berserpah dusta. hanya sebuah retorika Seperti uap yang lenyap Lenyap tak berbekas".


Puisi Lelah Merintih

Bagaimana kata kata puisi dan cerita puisi dalam bait puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, Selengkapnya disimak saja berikut ini.


PUISI LELAH
Nata Krisianto

Lelah langkah kaki ini
Mengikuti alur cerita hidupku
Tiap detiknya membuatku letih
Entah harus seperti apa akhirnya

Batas pandang membatasinya
Apakah ada hari depan tuk bersama
Aku tak yakin tuk perjalanan ini
Aku tak yakin

Sekiranya pun ada sinar mentari
Itupun tak kan sanggup mengubah keadaan
Tentangmu dan tentangku
Terbakar tanpa bekas

Sengaja kau lupakan kenangan itu
Agar terselamatkan dalam badai
Akupun mengerti mengapa terjadi
Kau memilihnya tuk menjadi tumpuan

Kekuatan cinta apalah artinya
Hanya sebuah retorika
Seperti uap yang lenyap
Lenyap tak berbekas

Akhiri saja segera
Tak perlu kau menoleh
Biarkan kesendirian melengkapi
Biarkan dalam lipatannya

Kau tersenyum memiliki bahagia
Yang selalu kau ungkap
Dan selalu kau ucap
Cukuplah aku saja yang tersakiti

Biarkan kesendirian melengkapi
Biarkan terlipat dalam sebuah angan
Biarkan
Dan biarkan

Jakarta, 8 November 2016


Puisi Merintih Di Tanah M
pemburu waktu

tenggelam dalam arus iktisad yang kian tenat
iklim politikal kericuhan di tanah ini
suram saujana ekonomi tenat

bak jerung di lautan kekenyangan
bilis di darat kekeringan
rintihan marhaen menjelang kepala
sahaya abdi hidupnya meruntun

kau ragas mental matį„±rialistik
kau rabut gugus keihsanan
pada raja kertas yang dulunya bersemayam di takhta
kini tak ubah laksana jeluang
tiada nilainya

tiada sekelumit keinsanan kah
pada empati marhaen derita
pada detik ini ku tentang
pada saat ini ku tuju
namun tuju-tuju ku
dipatah penggawa bermantra azimat sakti berserpah dusta

syair ini ku tulis
ku dedikasi kan padamu
penata laksana yang pejajaran

copyright:pemburu waktu
08/11/2016


Demikianlah puisi lelah merintih. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.