Skip to main content

Renungan Puisi Kehidupan Tentang Perjalanan Hidup Manusia

Renungan Puisi Kehidupan Tentang Perjalanan Hidup Manusia

Renungan puisi kehidupan tentang perjalanan hidup. Arti kehidupan manusia adalah perjuangan untuk hidup, Dalam hal ini tentang kehidupan sehari hari dan selamanya.

Dan puisi kehidupan yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalah puisi perjalanan hidup manusia atau tentang renungan hidup kita sebagai manusia yang kadang dalam hidup yang dijalani ada sedih ada bahagia, dengan hal seperti ini kita mengerti sesungguhnya tentang perjalanan hidup yang di jalani

Setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda dengan yg lain. Jatuh bangun, duka serta susah, suka dan duka, kesuksesan serta kegagalan, merupakan sebuah garis tangan yg harus dilewati oleh setiap orang.

Itulah sebagai dari aneka macam jeritan hidup, sebagaimana di ketahui jeritan hidup adalah keluh kesah dari hidup yang di jalani.

Perjalanan hidup yang menyedihkan memang terkadang menjadi bagian dari hidup itu sendiri karena hidup adalah perjuangan, hidup adalah ujian.

Tingkatan dari hal-hal tersebut, akan berbeda bagi setiap orang. Ikhtiar dan doa adalah hal yg menjadi point utama didalam mengarungi hidup.

Jeritan hidup bukanlah suatu cobaan tetapi suatu ujian, untuk menjalani kehidupan sebab sejak kita lahir, sudah dicatatkan ujian ujian yang akan di jalani.

Walaupun terkadang perjalanan hidup yang menyedihkan dilalui, namun ketika diserahkan semua ujian tersebut kepada Sang penguji maka disana arti kesabaran diri menghadapi semua ujian tersebut.

Kadang kita berada pada bawah, selanjutnya ke atas, lalu mungkin kita kembali berada di bawah. itulah tingkat pengendalian diri untuk senantiasa bersikap tenang didalam menghadapi sebuah persoalan sebagai variabel penting agar kita bisa tetap survive bahkan untuk lebih berkembang.

Karena hidup adalah anugerah hidup walau kadang jerit hati yang tersakiti, mengeluh lalu menjadi jerit hati yang terluka.

Namun itulah hidup, mau tak mau harus dengan selalu bersabar dan bertawakkal kepada Sang pemberi hidup. karena perjalanan hidup yang menyedihkan terkadang sebagai bunga bunga dari suatu kesabaran.

Perjalanan hidup manusia memang berliku karena itulah takdir yang harus dijalani dunia ini, karena memang kita di takdirkan untuk hidup dan menjalani semua kehidupan yang di berikan olenNya.

Berkaitan dengan kehidupan berikut ini adalah renungan puisi kehidupan atau puisi kehidupan bertema puisi perjalanan hidup manusia yang dipublkasikan blog puisi dan kata bijak.

Dan adapun masing masing judul puisi tentang perjalanan hidup manusia antara lain.

  • Puisi jeritan rohani
  • Puisi jerangan hidup

Salah satu penggalan bait dari kedua tema puisi kehidupan tentang perjalan hidup tersebut. "Dengarlah ketika gelak tawa lebur bersama tangisan, menggapai kematangan hidup dan mengunyahnya sebagai takdir kehendak Tuhan, jeritan rohani kini mengisah catatan pongah".


Renungan Puisi Kehidupan Tentang Perjalanan Hidup Manusia

Bagaimana kata kata renungan hidup dan kata kata kehidupan dalam bait renungan puisi kehidupan yang dipublikasikan puisi dan bijak, Selengkapnya disimak saja berikut renungan puisi kehidupan atau puisi tentang kehidupan manusia dalam deretan bait puisi perjalanan hidup manusia berikut ini.


PUISI JERITAN ROHANI
Karya : Srie Astuty Asdi

Dengarlah ketika gelak tawa lebur bersama tangisan
Di penghujung doa tak terkabul tertepis oleh hujatan
Langit murka mengirim sengatan petir di perut bumi
Hitam membakar hanguskan gersang semarak insani

Adalah kesucian cinta kan mengembalikan segala rasa
Jeritan rohani berkata aku benar-benar mencintainya
Dapat kau rasa sirat tergʌmbar di asa hasad membuta
Kejujuran salah yang lahir atas pengakuan apa adanya

Pada peristiwa silam dan kini mengisah catatan pongah
Mungkin terlambat mencermati lingkar asa di serapah
Tersadari takkan ada bunga abadi wangi dan merekah
Seiring kemarau usang akan hilang asri di tengah kisah

Kemilau Mata Bening
Makassar, 15 November 2016


PUISI JERANGAN HIDUP
Karya : Srie Astuty Asdi

Pada tungku rotasi waktu.
Tumpuan periuk kehidupan, tak semudah dan tak secepat sepertanak nasi. Perjalanan detik per detik, alami proses putaran masa.

Ketika cakrawala tampakkan mentari, titik-titik air yang jatuh dari udara, kan terserap tanah. Terik siang, bakar hamparan gersang. Tiba senja, beri rona di garis petang. Dan temui rembulan yang perlahan tinggalkan gelap, setiba pagi menjelang.

Dalam romantikanya, besar kecil nyala dian asmara, pengaruhi berbagai warna kisah. Terkadang sewarna manisnya gincu merah, hitam berkerak setebal kulit singkong dan bening laksana sejuk setetes embun malam.

Segalanya akan tertanak, di atas batu perapian yang terbuat dari baja ujian dan cobaan. Hingga jiwa-jiwa insan tegar, menggapai kematangan hidup dan mengunyahnya sebagai takdir kehendak Tuhan.

Kemilau Mata Bening
Makassar, 09 November 2016


Demikianlah renungan puisi kehidupan tentang perjalanan hidup. Simak/baca juga puisi kehidupan yang lain di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.