Skip to main content

Renungan Puisi Kehidupan Tentang Lika Liku Roda Kehidupan

Renungan Puisi Kehidupan Tentang Lika Liku Roda Kehidupan

Renungan puisi kehidupan | Puisi lika liku roda kehidupan. Pengertian Kehidupan adalah kesempatan, kesempatan yang diberikan Sang Maha pencipta kepada mahluknya menghirup udara segar ciptaanNya di dunia ini seperti yang diceritakan puisi lika liku kehidupan.

Akan tetapi apa arti hidup yang sesungguhnya, dan arti keberadaan kita di dunia ini. itulah yang kita jalani sekarang ini.

Dan kata kata puisi Lika liku roda kehidupan adalah salah satu judul tema renungan puisi kehidupan atau puisi tentang kehidupan sehari hari yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak.

Dan dan adapun masing masing judul renungan puisi kehidupan atau puisi tentang kehidupan yang diterbitkan puisibijak.com antara lain:

  • Puisi ulah tangan jahil manusia
  • Puisi lika liku roda kehidupan manusia

Salah satu penggalan bait tema renungan puisi kehidupan atau puisi tentang kehidupan. "Akibat ulah tangan jahil manusia Menebang hutan tanpa peduli efeknya Kemarau panjang alam murka jadi bencana, Seolah angkuh tak peduli, melihat keras kehidupan berdenyut. Serupa jantung berdetak tak menentu. Sekali-kali sesak tuk menghirup".


Renungan Puisi kehidupan | Puisi Tentang Kehidupan

Bagaimana kata kata renungan kehidupan dan kata kata kehidupan dalam bait puisi tentang kehidupan yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisi lika liku kehidupan dalam deretan tema renungan puisi kehidupan atau puisi tentang kehidupan dibawah ini.


PUISI LIKU-LIKU RODA KEHIDUPAN
Karya : Srie Astuty Asdi

Di kala sang surya menampakkan diri.
Saat itulah kehidupan dimulai.
Tampak para insan manusia melaju semangat dengan kaki kendaraan.
Melintas dengan suara gemuruh.
Berpijak di atas aspal melesat maju.
Terkadang cepat, lambat dan terhenti.
Tuk sekedar melepas lelah, menjemput rezeki dan melawan terik mentari.

Di nadi kota, berdiri gedung-gedung pencakar langit.
Seolah angkuh tak peduli, melihat keras kehidupan berdenyut.
Serupa jantung berdetak tak menentu.
Sekali-kali sesak tuk menghirup, namun harus selalu tersenyum, meski tak sesuai keinginan.

Memaksa kita mengikuti kehidupan untuk terus mencari kebutuhan duniawi.
Ditemani keluh peluh, angin, panas hujan, deru debu dan polusi.
Menaklukkan kebisingan dalam ketabahan, demi sebuah ketenangan hidup.

Selayak garis zebra, karakter roda kehidupan berada dua warna, hitam dan putih.
Dan akan selalu bersimpangan hingga batas akhir kehidupan.
Laksana roda kendaraan yang terus berputar mengitari.
Berkelok, mulus, lurus, terkadang di atas, di bawah dan kadang harus terhenti.
Semua menempati rahasia takdir Illahi.
Sampai perjalanan kita, tiba ditujuan yang pasti.

Kemilau Mata Bening
Makassar, 22 Oktober 2016


Puisi Ulah Tangan Jahil Manusia
Karya : Ijoel Anderline

Di pagi yang sejuk langit cerah
Awan berarak perlahan membelah
Seiring bening embun perlahan menetes
Membasahi tanah kering nan tandus

Permukaannya retak tak sanggup menebat
Serapan kurang tumbuhan enggan merambat
Gersang, alam tak lagi bersahabat
Tanaman mengering pernigaan terhambat

Akibat ulah tangan jahil manusia
Menebang hutan tanpa peduli efeknya
Kemarau panjang alam murka jadi bencana
Pesediaan air semakin berlengkesa

Sang gembala miris menggiring teternaknya
Hewan-hewan dehidrasi dilanda dahaga
Mencari asupan di tengah hamparan kerontang
Kemana padang rumput hijau membentang

Peternakan diharapkan mendongkrak perekonomian
Menyusut drastis turunkan nilai jual
Menghalau naik pesatnya perdagangan
Kualitas berkurang jatuhkan daging lokal

Balikpapan 21 Oktober 2016

Catatan:

Menebat = mengempang; membendung;
Berlengkesa = berkurang; susut;


Demikianlah tentang renungan puisi kehidupan | puisi lika-liku roda kehidupan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi lika liku kehidupan selanjutnya, Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update, Terima kasih sudah berkunjung.