Skip to main content

Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah | Puisi Kritik Politik

Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah | Puisi Kritik Politik

Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah | Puisi Kritik Politik. Perang kata butakan mata ke dua insan emosi membara. Hentikan ambisi bodoh tanpa pikir, Cengkeramlah dunia yang mulai renta Bawalah terbang ke awang awang Tempat mimpi bersemayam.

Pragraf diatas adalah salah satu bait kumpulan puisi sindiran pemerintah atau puisi kritik politik untuk penguasa yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak.

Dan berikut adalah daftar judul puisi sindiran politik bertema puisi kritik politik atau puisi sindiran pemerintah diterbitkan puisi dan kata bijak antara lain.

  1. Puisi kisruh
  2. Puisi jangan di teruskan lagi
  3. Puisi garudaku

Tiga judul puisi kritik sosial atau puisi sindiran pemerintah yang dirangkai dengan kata kata kritikan terhadap pemerintahan.


Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah dan tentang politik

Bagaimana cerita puisi sindiran politik dan makna puisi dibalik rangkaian bait ketiga puisi kritik politik untuk pemerintahan yang di terbitkan blog puisi dan kata bijak tersebut.

Untuk lebih jelasnya disimak saja berikut ini adalah kumpulan puisi sindiran pemerintah.


PUISI KISRUH
Husain Ismail

Limbung langkah kaki datangi senja.
Hempaskan letih pada dipan di beranda.
Diambang pintu wajah ayu telah menunggu.
Senyum manis berubah sinis sedikit bengis.

Kata kotor,.
Rupai hewan urai terlontar.
Menampar hati seorang lelaki pemuja jʋdi.

Segunung harta yang di bawa ketika pergi.
Amblas melayang sisakan hutang tinggi menjulang.

Perang kata butakan mata ke dua insan.
Rengek bocah sambut kata perpisahan.
Kehancuran datangi satu keluarga.

Bubarkan mimpi mereka.
Bakar emosi yang telah membara.
Rumah tangga porak poranda.
Peteka datang melanda suka.

Batavia,141116, Husain Ismail.


Puisi Jangan Di Teruskan Lagi
Husain Ismail

Sampai kapan?.
Aku tak tahu, hai kawan.
Kita di kurung disini.
Jadi kelinci percobaan.

Mungkin sampai nuklir itu meledak.
Hancurkan takdir.
Remukkan imajinasi.
Ledakkan tanya dalam kepala.

Masih untung bertemu nasi.
Di sana, saudara kita melahap bangkai.
Bangkai saudara sendiri.
Yang dapati mati karena lapar.

Di negeri ini, padi kita subur menguning.
Air terjun masih sanggup gerakkan kincir.
Usah berpaling kepada nuklir.
Kami risau tentang limbahnya.

Hentikan ambisi bodoh tanpa pikir.
Biarkan air kami deras mengalir.
Mengaliri sungai hati kami.
Hingga darah berhenti mengalir.

Jakarta,161116, Husain Ismail.


PUISI GARUDAKU
Husain Ismail

Ada apa denganmu wahai garudaku.
Kepak sayapmu lemah.
Letihkah kau sibakkan badai.
Letih kah?.

Tunjukkan runcing tajam kukumu.
Cengkeramlah dunia yang mulai renta.
Bawalah terbang ke awang awang.
Tempat mimpi yang bersemayam.

Teriakkan dengan lantang.
Buka paruh mu!.
Teriakkan semangat putera negeri.
Bawalah angin kesejahteraan.

Kibaskan dengan gagah ekormu.
Singkirkan duka cita yang melanda.
Terbanglah,....
Terbang bawa amanah pertiwi.

Sebarkan dari megahnya langit.
Sebarkan kemakmuran.
Taburi nusantara dengan damai.
Tiupkan kebenaran tuk keadilan..

Boyo Lali,161116,Husain Ismail.


Demikianlah Kumpulan Puisi Sindiran Pemerintah, Puisi Kritik Politik dengan salah satu judul puisi jangan di teruskan kisruh garudaku. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat

Sampai jumpa di artikel puisi sindiran selanjutnya dalam bentuk puisi kritik sosial. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.