Skip to main content

Kumpulan Puisi Padang Ilalang Empat, Lima, Enam

Kumpulan Puisi Padang Ilalang Empat, Lima, Enam

Puisi dan kata bijak. Puisi padang Ilalang empat. Rumput ilalang adalah sejenis rumput berdaun tajam, bagi petani rumput ini kerap menjadi gulma di lahan pertanian, tentang ilalang inilah yang diceritakan kata kata rumput ilalang dalam kumpulan puisi ilalang yang diterbitkan puisi dan kata bijak.

Ilalang biasa juga di sebut rumput penggangu, memang ketika di lahan pertanian menggangu tumbuhan yang di pelihara, namun ketika di lahan yang luas ditumbuhi ilalang, hijau daun ilalang, serta bunga- bunganya yang berwaran putih bak kapas sangat indah di pandang.

Rumput ilalang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yg tersebar cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya yg lekas menembus tanah yg gembur. berlawanan dengan anggapan umum, jika ilalang tidak suka tumbuh di tanah yg miskin, gersang atau berbatu-batu.

Rumput ilalang senang dengan tanah yang subur, banyak disinari matahari , dengan kondisi lemba ataupun kering

Nah dibawah ini kelanjutan dari puisi ilalang tiga, Salah satu penggalan baitnya, "Kemilau matamu bak gemintang tak mampu untuk aku jamah walau hanya dalam semu Tak mampukah untuk datang dan membawaku, Duduk bersamaku meniti sajak di padang ilalang.


Kumpulan Puisi Padang Ilalang Empat, Lima, Enam

Bagaimana kata kata rumput ilalang dan kata kata puisi ilalang dalam bait puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, Selengkapnya disimak saja puisi-puisi tentang ilalang berikut ini.


Puisi Padang Ilalang 4
Karya: Satria Panji Elfalah

Terjaga kala rembulan bercokol di angkasa ..
Berselimut aksara yang berpadan dalam karsa ..
Bersenandung tentang gemintang yang berkuasa ..
Di padang ilalang beratapkan angkasa raya aku bersua ..

Pungguk merindukan rembulan ..
Di batas cakrawala aku menggʌmbarkan ..
Tentang keindahan matanya yang menawan ..
Tentang senyumnya yang seindah hujan ..

Sedangkan aku hanyalah jelaga dalam cawan ..
Yang hina bukan buatan ..
Tiada sepicing pun aksara ini membuatnya jatuh dalam genggaman ..
Tiada sejumput pun karsa ini membuatnya berpaling meski perlahan ..

Masih di padang ilalang ..
Termenung merindunya yang selalu terbayang ..
Tiada lelah dan tetap menanti hingga ia datang ..
Duduk bersamaku meniti sajak di padang ilalang ..

Serang, 1 Oktober 2016.


Puisi Padang Ilalang 5
Karya: Satria Panji Elfalah

Langkah kaki tertawan jutaan ilalang ..
Kala aku melihat senyumanmu yang datang ..
Malu-malu dari balik pepohonan ..
Mengundang berjuta kerinduan untuk aku curahkan ..

Belum juga karam rindu ini ..
Lenganku ditarik bayang-bayang hitam ..
Lentera yang aku ajak menari ..
Lindap ditelan bayang-bayang legam ..

Sejauh itukah engkau wahai wanita pecinta hujan?
Hanya menelisik dedaunan di pepohonan ..
Tanpa menggapai aksaraku yang terjuntai menyambutmu ..
Kemilau matamu bak gemintang tak mampu untuk aku jamah walau hanya dalam semu ..

Tak mampukah untuk datang dan membawaku?
Jauh dari padang ilalang tempatku terpaku ..
Bawa aku menuju laut biru titisan sanubarimu ..
Yang kebiruan berdinding gemawan yang tak pernah jemu ..

Bawa aku!
Lepaskan aku dari bayang-bayang hitam ini ..
Bawa aku!
Enyahkan segala luka dari aksaraku yang terburai ..

Serang, 7 Oktober 2016


Puisi Padang Ilalang 6
Karya: Satria Panji Elfalah

Binar matamu berkilau dipeluk kegelapan ..
Di padang ilalang ini aku terpaku ..
Berjuta tangan membuatku tertahan ..
Menggulung berjuta asa, melindapkan harapku ..

Padang ilalang yang tenang ..
Kini mencekam ..
Ingin berlari dan berteriak dengan kencang ..
Namun tangan-tangan itu membungkam ..

Inilah akhirnya?
Aku tak mampu menggapaimu ..
Begitu dekat namum begitu jauh rasanya ..
Begitu indah binar matamu walau hanya bayang semu ..

Pasrah terdiam dalam untaian aksara ..
Menjuntai terburai tak beraturan ..
Gumpalan gemawan kelabu menggantung di angkasa ..
Hujan jatuh membasahi tiap relung hati yang penuh kerinduan ..

Serang, 11 Oktober 2016.


Demikianlah puisi Padang Ilalang empat. Simak/baca juga puisi puisi yang lain Satria Panji Elfalah di blog ini. puisi padang ilalang tujuh. Semoga puisinya menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.