Skip to main content

Puisi Katakan Padanya | Sajak Untuk Sebuah Kursi

Puisi Katakan Padanya | Sajak Untuk Sebuah Kursi

Puisi dan kata bijak. puisi katakan padanya. Rasa ini tidak semestinya ada sepatutnya ada menggiringku masuk ke dalam ruang, hingga tiba kala kita duduk berdua di satu meja ketika itu kau memilih kursi dan kaki-kakimu perlahan mengayun senada ketukan jemari satu-dua di meja - menungguku bicara.

Pragraf diatas adalah salah salah satu penggalan bait dari dua puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak untuk kesempatan kali ini.

Dan berikut ini adalah daftar masing masing judul puisinya antara lain:

  1. Puisi katakan padanya
  2. Sajak untuk sebuah kursi

Dua puisi menceritakan hal hal tertentu seperti pada masing masing judul puisinya.


Puisi Katakan Padanya | Sajak Untuk Sebuah Kursi

Bagaimana cerita dan makna puisi dari kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI KATAKAN PADANYA

aku sungguh tak pandai bercerita
bahkan untuk bicara sepatah dua patah kata
tentang penunggang kuda yang lelah
perang di kisah mahabaratha
atau perjuangan cinta rahwana

hingga tiba kala kita duduk berdua di satu meja
ketika itu kau memilih kursi sebelah kanan - aku di kiri mendengarkan -
tetapi katamu; kaupun tak ingin bicara - seraya mengubah posisi -
kau lebih memilih untuk menuang teh di gelas kita

aku masih belum bercerita
di tatapanmu yang teduh
di lenganmu yang lembut sungguh
tika hendak sesapi teh pada gelas yang satu
dan kaki-kakimu perlahan mengayun senada ketukan jemari satu-dua di meja - menungguku bicara -

inilah kita
dekat tapi terpisah
lain menatap lain bahasa
tak ubahnya sebuah candi di pesisir
setia mengabdi atau luruh tergulung oleh pasir
hari ini
telah habis dua gelas teh pocci kita sesapi
yang menanti dan yang setia mengabdi
katakan padanya
aku masih sepi

Jakarta, 11 Okt 2016
Pena Omega


SAJAK UNTUK SEBUAH KURSI

rasa yang tidak sepatutnya ada
menggiringku masuk ke dalam ruang
melewati satu pintu nan terbuat dari dua bahan
kepongahan serta keraguan

ruangan ini tak begitu luas
tetapi cukup untuk seseorang bernafas
di dalamnya kutemukan sebuah kursi
dari bahan jati ringan tanpa ambisi

" kursi ini buatan siapa? "
tanyaku dalam hati
" jika manusia, mustahil! sebab ukirannya serupa kepuasan "
- sedang manusia tak pernah puas -

rasa ini tidak semestinya ada
di sini kursi terlalu indah mana tinggi
tak cukuplah kupunya diksi untuk melukiskannya
apalagi sampai berpikir untuk duduk di atasnya
terasa benar bualanku pada aksara

rasa ini memang tidak seharusnya ada
tapi apalah aku, hanya seorang biasa
berdiri kukuh di antara perebutan tahta
tepat di tengah perseteruan nafsu dan cinta
kupinang kau dengan sebuah nada

Jakarta, 04 Okt 2016
Pena Omega


Demikianlah puisi katakan padanya. Simak/baca juga puisi puisi yang lain Pena Omega di halaman lain blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.