Skip to main content

Prosa Sang Garuda Tak Lagi Sakti

Prosa Sang Garuda Tak Lagi Sakti
Prosa sang garuda tak lagi sakti . Garuda yang gagah, berwibawa dan perkasa telah renta. Telah berguguran bulu-bulu yang menghangatkan, pun cakarnya telah patah terhantam kerakusan. Hingga tak lagi kuasa mencengkeram, membuat Bhinneka tak lagi Ika. Garuda kini semakin pikun dan mulai sedikit lupa ejaan mantra yang bangkitkan kesaktian pancasila di dadanya, dia juga tengah terkurung dalam penjara Kekuasaan para tirani yang mabʋk pada kemewahan. Yang telah memetak negeri menjadi bidang-bidang ladang kekayaan.

Dan saktinya pancasila ... tak mampu melindungi para generasinya, yang kian terhimpit dijeruji kesengsaraan, generasi yang tak sanggup bergerak dan hanya diam tak kuasa memberi perlawanan pada keadaan yang lebih mirip gerbang kematian.

Generasi yang semoga akan menjadi kebanggaan tak mampu bergerak mengejar cita agar mampu mengeja mantra yang akan bangkitkan kesaktian pancasila di dada sang garuda, langkah mereka terhenti di teras negeri yang kini berpagar kemutlakan para tirani.

Pagar dengan penjaga algojo-algojo yang siap membunuh asa dan harapan, pagar yang hanya terbuka untuk para penguasa dan keturunannya, pagar kemutlakan yang menguntungkan penguasa namun membunuh jelata, dan kesaktian pancasila yang penuh magis hanya mampu menempel di dinding-dinding rapuh tembok negara, tak mampu membius nurani penguasa agar lebih peka pada jelata.

Dan yang lebih memilukan saat ini negeri bukan lagi bercakrawala cinta, namun telah berganti kanvas-kanvas durjana berwarna dosa. Hingga tercipta lukisan-lukisan buram bertema ketimpangan yang menjadi potret dari ketidak-adilan keadaan.

Tirani memang tak pernah memiliki nurani, hingga jangankan pancasila yang sakti. Tuhan pun mampu mereka kelabui dengan janji manis untuk mencari celah memperk0sa negeri.

Mheefrhoodheent
Jambi, 03-10-2016


Demikianlah Sang prosa garuda tak lagi sakti . Simak/baca juga prosa yang lain dari Mheefrhoodheent di blog ini. Semoga prosanya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel prosa selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi/prosa yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.