Skip to main content

Puisi Pertempuran Rahasia Di Sudut Kota Itu

Puisi Pertempuran Rahasia Di Sudut Kota Itu

Puisi dan kata bijak, Puisi pertempuran rahasia di sudut kota itu.  ledakan di sudut kota itu seperti malaikat baru saja mendapat titah mencabut beberapa nyawa, sepanjang jalan ini adalah kenangan diharummu yang khas masih bisa kurasakan akhirnya doaku pada Tuhan dikabulkan.

Pragraf diatas adalah salah satu penggalan bait dari kedua puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak kali ini.

Dan judul puisi pertempuran rahasia di sudut kota itu adalah kombinasi dari dua judul puisi tersebut, adapun masing masing judul puisinya antara lain:

  1. Puisi pertempuran di sudut kota itu
  2. Puisi rahasia alam

Dua puisi campuran menceritakan hal hal tertentu seperti pada masing masing judul puisinya.


Puisi Pertempuran Rahasia Di Sudut Kota Itu

Bagaimana cerita dan makna dari kedua puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja kedua puisinya berikut ini.


PUISI PERTEMPURAN DI SUDUT KOTA ITU

jurus sungut berbanding tanding
keker lawan yang tak sepadan badan
tak sabar untuk dikuliti
diharuskan sampai ke tulang paling nyeri
tulang keropos tak lebih artefak-artefak usang

kuda-kudanya serapah menuding tuding
dari telunjuk telunjuk mapan melewati yakinnya yang tuhan
yang di depan maju! yang di depan maju!
di belakang siagakan pasukan! seluruh pasukan!
genderang dikumandangkan
senjʌta-senjʌta lapar siap menyantap hidangan

bum! bum!
suara ledakan terdengar
meski sedikit kurang garam hingga terasa hambar

bum!
lagi dan lagi ledakan di sudut kota itu
seperti malaikat baru saja mendapat titah mencabut beberapa nyawa

daging-daging terkelupas dari tulang
tulang-tulang berserakan dalam perang
hore! hore!
soraksorai para pemakan bangkai
kita bukan lawan mereka lagi
sama tulang sama perang
sama-sama banyak hutang

Jakarta, 09 Okt 2016
Pena Omega


PUISI RAHASIA ALAM

pagi itu masih samar-samar
seperti pagi-pagi sebelumnya
kilau mentari lembut menyapa dahan
embun membumi disambut kicau bersahutan
dedaunan tersenyum menunjuk waktu pukul enam

aduhai! dering pertama gadgetku terdengar mesra
senada panggilan alam untukku memulai kerja

hei! siapa dia??
" jemput di jalan mawar rumah nomor tiga "

seketika dunia bergeming
menyeru kurung dalam tanda kutip miring
" Halo, pak lekas ya! saya mau liputan "

tak asing lagi suaranya
suara yang tiga tahun bersamaku memutih abu
suara yang limabelas tahun meracuni pikiranku

tetapi bagiku; kerja adalah kerja
kau harus tetap fokus sekalipun di tengah kumpulan singa
sejenak mata saling menatap curiga
layaknya nama dan f0toku yang tercantum di gadgetnya

ingati kataku; kerja adalah kerja
kujemput ia dengan senyuman limabelas raja
sampai ia berkata, "jalan pak!"

ka, sepanjang jalan ini adalah kenangan
diharummu yang khas masih bisa kurasakan
ka, akhirnya doaku pada Tuhan dikabulkan
menemanimu dalam perjalanan jauh sampai ketujuan
sejarah yang belum pernah kita lakukan bukan?

ah, mulai lagi kubongkar rahasia alam
tanpa kiasan atau lukisan
ah, mulai lagi tertawa setan
kisah ini nyata demi nama Pemilik alam

Jakarta, 08 Okt 2016
Pena Omega


Demikianlah puisi pertempuran rahasia di sudut kota itu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain Pena Omega di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.