Skip to main content

Puisi Tentang Rindu | Ketika Rasa Rindu Mulai Buta

Puisi Tentang Rindu | Ketika Rasa Rindu Mulai Buta

Puisi tentang rindu, ketika rasa rindu mulai buta. Puisi rindu ada berbagai macam seperti, puisi rindu yang terpendam, puisi rindu yang mendalam, puisi rindu khalil gibran dan lain sebagainya, yang menceritakan tentang kerinduan atau rasa kangen.

Namun kali ini puisi rindu yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak adalan puisi ketika rasa rindu mulai buta, yang dapat diartikan ketika merindukan seseorang yang sangat dirindu, tak peduli dengan keadaan bagaimana pun caranya akan menemuai orang yang dirindukan tersebut.

Sebagaimana di ketahui pengertian dari buta adalah tak melihat, jadi disini, ketika rasa rindu mulai buta. tak perduli yang penting bisa mengobati rindu yang dirasakan.

Ketika rasa rindu mulai buta adalah kombinasi dari judul puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak dikesempatan ini, dan adapun masing masing judul puisinya, antara lain:

  • Puisi ketika senja mulai buta
  • Puisi permintaan tanpa rasa
  • Puisi renungan rindu

Salah satu penggalan bait dari ketiga puisinya. "Senja telah tiba di pelataran malam Surya pun telah berada di peraduannya, Seperti kemarin baru saja hujan datang menghampiri. Raungan rindu pun tetap bertamu di permintaan tanpa rasa".


Kumpulan Puisi Tentang Rindu

Bagaimana cerita puisi rindu dan kata kata rindu dalam bait puisi tentang rindu yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI KETIKA SENJA MULAI BUTA

Senja mulai berganti malam
Suasana redup mulai menakutkan
Di ujung dusun sepi jalanan lengang
Kosong seperti tak berpenghuni

Kelelawar mulai beterbangan
Di atas langit awan seakan jatuh
Menimpa pesawat yang melintas
Sehingga hanya kerlip merah yang terlihat

Ada pun adzan mulai berkumandang
Di pelataran lembah, surau pun mengalun
Membawa sekelompok insan untuk sejenak ber-ibadat(h)
Melepas segala keluh dari penat seharian beraktivitas

Senja telah tiba di pelataran malam
Surya pun kini telah berada di peraduannya
Dalam sepi, dalam diam, dalam kosong
Hanya sesekali lolongan angin yang datang mengusik heningnya

Hony
Oktober, 27-2016


PUISI PERMINTAAN TANPA RASA

Seperti kemarau musim itu
Ia datang memikirkan hujan
Kapankah ia datang bertamu
Hanya untuk melepas gersang

Seperti kemarin baru saja hujan datang menghampiri
Namun ia telah koyak mengatakan, "enyahlah saja!"
Di-sini sudah terlalu penuh air
Bahkan "Bah" telah melumati habis

Apakah permintaan itu sedemikian jahat
Ataukah pemberian itu yang terlalu melampau-i
Sehingga di-nyatakan bimbang atas pilihan
Datanglah, pergilah

Sehingga pun kemarau datang
Cerca mengeluh panas
Sehingga pun hujan turun meradang
Nyinyir memelas lelah, sebab banjir

Hony
Oktober, 27-2016


PUISI RAUNGAN RINDU

Ketukan siapakah itu
Yang selalu datang di setiap waktu
Tidak mengenal siang atau pun malam
Dan pagi pun tetap bertamu

Ketukan siapakah itu
Yang datang seakan peluru
Menembaki setiap sudut hari
Tak luput walau tak di peringati

Apakah itu sebuah suara
Di keheningan mau pun keramaian
Menjerit-jerit, berseru-seru
Meneriakan kesekian kesakitan

Apakah itu sebuah suara
Di pagi buta, di malam lengang
Memanggil-manggil, melolong-lolong
Laksana raungan serigala terpenjara

Ternyata itu adalah rindu
Yang terkunci mencari pintu
Dimanakah gerangan gembok waktu
Yang akan membuka ruang di dalam kalbu

Hony
Oktober, 27-2016


Demikianlah puisi rindu ketika rasa rindu mulai buta. Simak/baca juga puisi puisi yang lain karya Hony di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.