Skip to main content

Puisi Garudaku Di Dadamu

Puisi Garudaku Di Dadamu

Puisi dan kata bijak. Puisi garudaku di dadamu. Garuda adalah seekor bʋrung mitologis, setengah manusia setengah burʋng, Ia adalah raja burʋngburung dan merupakan keturunan Kasyapa dan Winata.

Burung garuda juga merupakan lambang negara Indonesia yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan

Berkaitan dengan garuda puisi yang dipubikasikan blog puisi dan kata bijak kali ini adalah puisi garudaku di dadamu.

Salah satau penggalan bait puisi garuda didaaku. "Mungkin dialah yang terbaik untukmu, tentu harganya sudah kita tahu Lalu dengan seketika ceritacerita bersamamu hilang Bak debu yang tersapu reringgit orang".


Puisi Tentang Garuda di dadaku

Bagaimana cerita puisi dan kata kata puisi garuda dalam bait puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisinya berikut ini.


GARUDAKU DI DADAMU
Pena Omega

Berjalan, menyusuri jejakjejak alam
Tetanah, aspal, serta terjal bebatuan
Di bawah sinar mentari; perlahan meninggi
Sebentar-sebentar menepi, lalu kupandangi gadgetku

" Bukankah ini sudah pukul tujuh?
Kemana dia yang biasa kutunggu? "

Panas terik, pun hujan masih kutempuh
Semangat untukmu duhai Tuan tertampan dan Nyonya yang paling menawan

Masih di bawah mentari yang sinarnya menembus sela pepohonan
Aku melihatnya dari kejauhan
Ya benar, kini dia tak lagi memanggilku
Karena ia punya pengantar baru

Semakin dekat ia melintas ke arahku
Dan akupun tersenyum
" Mungkin dialah yang terbaik untukmu, tentu harganya sudah kita tahu "
Lalu dengan seketika ceritacerita bersamamu hilang
Bak debu yang tersapu reringgit orang

Adalah harga yang senantiasa memisahkan
Sehingga 'Karya Anak Bangsa' sedikit terabaikan
Separuh lemas kukayuh sepeda motorku
Dalam do'a dan pengharapan yang sama
Aku selalu menantimu

Terima kasih para pelanggan terbaikku
Garudaku di dadamu


Demikianlah puisi garudaku di dadamu. Puisi karya pena omega, baca juga puisi pusi yang lain di blog ini. Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.