Skip to main content

Puisi Semenanjung Kafilah

Puisi Semenanjung Kafilah

Puisi dan kata bijak. Puisi semenanjung kafilah. Pengertian kafilah adalah iring-iringan atau rombongan yang berjalan beriring.

Kafilah biasa juga di artikan pengembara atau pedang yang menjual berbagai kebutuhan pokok dengan cara berdagang secara berkeliling dan berpindah-pindah tempat.

Dan pengertian semenanjung adalah formasi geografis yang terdiri atas pemanjangan daratan dari badan daratan yang lebih besar yang dikelilingi oleh air dari tiga sisinya.

Semenanjung kafilah adalah kombinasi dari dua judul puisi yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain:

  1. Puisi kafilah
  2. Sajak semenanjung

Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tersebut. "Mentari telah menghilang, Meninggalkanku sendirian, Bersamaan rindu, Meski s’mua hayat dan esok hancur terbelah-belah sepasang hati tetaplah tegar".


Puisi Kafilah | Sajak semenanjung

Bagaimana cerita puisi dan kata kata puisi dalam bait puisi yang dipublikasikan puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisi-puisinya berikut ini.


PUISI KAFILAH
Karya: Samanta

Kemana lagi kaki-kaki hausmu ‘kan menapak, hai kafilah?
tidakkah jiwa ragamu kian ambruk terpancung lelah?
masih jua bergelandang mengemis kasih di pintu-pintu wasilah
walau terhanyut-hanyut di kejamnya jeram air mata beralah
melanglang-langlang merambah misteri cinta serbasalah
hasrat segetir apa gerangan yang hendak kau lelah?

Subhanallah... Masya Allah...
janji-janji setia dahulu bertabur “demi Allah”
berjuta langkah juang diawali ikrar bismillah
melayari rahmatullah di beningnya telaga lailahaillallah
meramban hamdalah dalam larut hening asma-asma Allah
astagfirullah... a’uzubillah t’lah jadi na’uzubillah

Meski s’mua hayat dan esok hancur terbelah-belah
sepasang hati kini tersisa hanya sebelah
di ujung pedang syak wasangka pemecah belah
dalam vonis mahkamah cinta yang berat sebelah
namun tetaplah tegar dan teruslah melalah
di imperium asmaraloka dirimulah sang khalifah

Bumi Allah, 14 Agustus 2016

KOSAKATA:
>> wasilah = ikatan; perhubungan; pertalian
>> alah = (1) kalah; (2) tewas
>> beralah = suka mengalah; suka menyabarkan diri
>> lelah (adjektiva) = penat; letih; payah; lesu; tdk bertenaga
>> lelah (verba) = mengejar
>> meramban = (1) mencari daun-daunan yg muda utk makanan kambing dll; (2) mencari daun-daunan yg muda utk sayuran
>> melalah = mengejar; memburu


Sajak Semenanjung
Karya: Satria Panji Elfalah

Mentari tenggelam di barat ..
Saat awan ini berjuang ..
Semua yang dapat aku lakukan adalah berdiri tanpa istirahat ..
Mengisi paru-paru di dalam dadaku ..

Mentari telah menghilang ..
Meninggalkanku sendirian ..
Bersamaan dengan rindu dan cinta yang t'lah hilang ..
Lindap bersama ombak menjadi satu ..

Semenanjung ini merubah segalanya ..
Membuat semuanya menjadi baik-baik saja ..
Tetapi ada sesuatu dalam benakku ..
Aku hanya merindukan kekasih yang hilang dari dalam hatiku ..

Tiada yang dapat menggantikannya dalam hatiku ..
Apa yang dia lakukan adalah seni ..
Bagaikan sasaran tembak panah ..
Membawa suka dan duka terpisah ..

Perasaan ini takkan bisa ditepis ..
Aku sangat merindukan matanya dan semua yang ada ..
Bagaikan suar dalam kabut pekat ..
Menerangi semuanya dengan suka cita ..

Tanjung Lesung, 3 Agustus 2016.


Demikianlah puisi semenanjung kafilah. Baca juga puisi karaya Samanta dan Satria Panji Elfalah, kami update di blog ini, Semoga puisinya di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.