Skip to main content

Puisi Dalam Kesejukan Kupanggil Namamu

Puisi Dalam Kesejukan Kupanggil Namamu
Puisi dalam kesejukan kupanggil namamu. Kesejukan berasal dari kata sejuk, yang terkadang juga diartikan dingin. dingin dalam hal ini mengadung pengertian yang luas, biasa dingin karena tentang cinta, atau kesejukan karena sebab yang lain. dan berbagai penyebab sehingga memanggil nama.

Dalam kesejukan kupanggil namamu, judul ini hanya kombinasi dua judul puisi dari beberapa puisi yang diupadate dikesempatan ini, Dan adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi tetaplah dalam kesejukan
  2. Puisi kupanggil darmamu
  3. Puisi duka
Bagaimana pesan pesan atau makna, di balik rangkaian ketiga puisi tersebut, untuk lebih jelasnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.

Puisi Tetaplah Dalam Kesejukkan

Kelabu warna membuka hari...
Di saat suara teriakkan ayam jantan bernyanyi...
Pada menguapnya butiran embun pagi...
Aroma basah rerumputan jejakkan kaki...

Bocah-bocah berlari sibuk untuk mandi...
Mengejar waktu menunaikan cita-cita...
Ada tawa menyambut celoteh berseri...
Gembira bercanda di damainya suasana...

Adakah mereka tahu ancaman di udara...
Yang selalu menyerang tanpa di duga...
Alam berontak resah dalam diamnya...
Mengusir pergi menghapus dengan dinginnya...

Tarian dedaunan mengusik hati...
Yang di tiup lembutnya semilir angin...
Ada bias tibanya sang mentari...
Menyempurnakan alam indah nan rupawan...

Angin Malam
31082015


Puisi Kupanggil Darmamu

Lihat dan bacalah tangisan mereka...
Perhatikan lelah bunda menambah usaha...
Kumalnya kain masih pelengkap raga...
Serta senyum ayah menunaikan kewajibannya...

Di mana hadirmu di tubuh muda...
Kecilkah hati hingga tak bermata...
Mengapa semangat kau biarkan percuma...
Saat lingkaranmu penuh tangisan derita...

Bangkit dan kejarlah asa bercahaya...
Biaskan serta terangi hatimu yang masih terpenjara tanya...
Tanah kita masih banyak bertaburan permata...
Agar nama selalu terukir indah di sanubari gerilya...

Angin Malam
30082015


Puisi Duka

Rintihan gelombang di hamparan lara...
Yang pecah di dada menaburkan derita...
Meneteskan perih dalamnya luka...
Hingga hancur berpuing-puing prahara...

Dan kayupun tak mampu bicara...
Kala daun gugur penuh nista...
Adakah bayu menyuarakan cerita...
Saat raga tersungkur di dunia...

Histeris akan tangis menyapa...
Kala dingin mengambangnya udara...
Butir-butir kebekuan menyelimuti dada...
Pada kisah selanjutnya nestapa...

Angin Malam
29082015


Itulah puisi dalam kesejukan kupanggil namamu karya dari Angin  malam jika, suka membaca puisi puisi darinya silahkan di telusuru saja di blog ini, Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.