Skip to main content

Cerita dan Puisi Horor Pembiusan Cinta

Cerita dan Puisi Horor Pembiusan Cinta
Cerita dan Puisi Horor Pembiusan Cinta | Malam baru saja tiba, menghembuskan angin dingin menusuk tulang-tulang. Rasa lelah membawa langkah gadis jadi lamban dan hampir tersungkur karna mengantuk. Suasana malam begitu hening, lambaian daun-daun dan bangunan-bangunan seakan bayangan hitam dalam temaram lampu jalan yang kabur kekuningan.

Membaca kisah kelam membara...
Mendayu-dayu mengisi penuh telinga...
Kata asmara menggairahkan rasa...
Menari percikan-percikan api di dada...

Gadis terkejut menghentikan langkahnya, suara itu sangat keras dan sepertinya dekat di jalan yang sedang gadis lalui. Menoleh kiri dan kanan yang gelap, membuat dadanya mulai berdebar-debar serta bulu kuduk yang tiba-tiba meremang. Namun yang di cari tidak juga ketemu, ia mulai gelisah dan mempercepat langkahnya.

***

Rasa lega saat membuka pintu rumah, membuatnya santai kembali membenahi bawaannya, mandi, berganti pakaian dan menghempaskan dirinya di kasur. Saat kantuk telah setengah menguasainya, ada suara ketukan di pintu.

"Tok...tok...tok !"


Kembali gadis terkejut, dan hampir saja jatuh dari tempat tidurnya. Ada keheranan dalam hatinya, siapakah malam-malam begini bertamu. Selama ini jarang tetangga mau datang ke rumahnya, karna ia di anggap keturunan pembawa sial.

Dengan perlahan ia beranjak dan melangkah ke pintu. Dada berdebar-debar kembali dan berdo'a, semoga bukan orang yang bermaksud jahat.

Saat akan membuka kunci pintu, kakinya menyentuh sesuatu. Sepucuk surat dengan warna merah menyala, tercium aroma wangi yang aneh, gadis bingung dan kembali ke kamar.

Entah kenapa, pikirannya kembali ke jalan tadi. Suara yang keras dan sepertinya pembaca puisi itu sedang berduka. Tangannya masih membalik-balik surat, mencari nama pengirimnya, namun tidak ketemu juga. Aneh pikirnya dan perlahan mulai di buka.

Tertera kisahmu...

Jemari dingin pemuja bunga...
Terpetik kelopak sayu di mata...
Pembuka kenangan awal cinta...
Aroma malam bersatu nada...

Berulang-ulang gadis membaca, namun tetap tidak mengerti isi surat itu. Apa maksudnya dan kenapa di tujukan untuknya sambil melamun. Matanya tiba-tiba layu dan akhirnya tertidur dengan lembaran surat jatuh di dadanya.

Wahai kasihku...lihatlah aku...
Marilah kita isi malam kelam, dengan rangkaian tinta merah dalam hasrat baranya sebuah janji...

Dayung perahuku...hingga muara asmara cinta, yang tak akan ku biarkan di rebut sang matahari...

"Tidak...ti...dddaaakkk !"

Gadis terbangun, dengan peluh membasahi wajah dan tubuhnya, namun menggigil dengan raut pucat menggapai gelas air putih di samping tempat tidurnya. Matanya menatap jendela yang bersinar dari celah-celahnya menandakan hari telah pagi. Ada nafas lega di hembuskan saat beranjak menuju kamar mandi dan bersiap-siap berangkat kerja.

Angin Malam
26112015

Demikianlah Cerita dan Puisi Horor Pembiusan Cinta . Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat,.. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya  Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.