Skip to main content

Cerita Dan Puisi Aku Bukan Pujangga

 Cerita Dan Puisi Aku Bukan Pujangga
Cerita Dan Puisi Aku Bukan Pujangga | Hidup bukan bayang-bayang namun nyata. Di mana matalah busurnya untuk mencerna baik dan buruk yang harus dilakukan. Tetapi kenapa ! Bayang-bayang terlihat lebih indah dan melena mata dalam kabut yang tak disadari penuh dengan racun melelapkan.

Bukan berkata nyata tak luput dari bayangan atau mimpi hanya sebagai bunga tidur, tetapi lihatlah... Adakah kehancuran itu sebagian dari fase-fase materi logika ? Seorang ambigu, yang penuh dengan tanya dan bertanya, merasa bahagia dalam dunianya yang penuh dengan awan dan hamparan cakrawala. Tapi juga menangis dalam senyum yang lebar karna senyatanya hidup sengsara dengan tetesan darah ditubuhnya.

Merasakah dia akan kasih Tuhan yang teragungkan tiada kejam pada hambanya ? Seperti tetes-tetes air hujan yang selalu sejuk dan penyembuh kegersangan, seperti mentari yang selalu hangat menyinari persada.

Tapi....
Untuk kesekian kali
Aku menangis !
Meratapi !
Seakan tak berguna ada, menyempurnakan alam. Kaki-kakiku telah patah dan wajahku hangus terbakar api. Aku dilema dalam emosi dan marah yang menggila.

Rumahku masih sarang berumput kering dan makanku masih harus menggunakan jari, tapi kenapa badai selalu menghempas perlindunganku....

KENAPA ???
Bila aku sebagian bayang-bayang dan sebagian nyata, adakah kau dapat mengutarakan cinta. Sedangkah hatiku hanyalah kapas atau hanya selembar kain beratas nama bendera, putih dan merah lambang kekuatan dada, robeklah dan cabik-cabik menjadi seribu agar kau, dia atau mereka tahu.

"Kematianku adalah lahirnya seribu wajah baru"


Puisi Kesurupan Setan

Bertubuh sisik mulutmu berlendir
Raut merah di dada hitam
Tetesan darah penghias bibir
Pujalah durjana gelapnya malam

Menepuk bahu seorang bĘŚjingan
Tatap angkuh berarang tangan
Tel@njang mengangkang sombongkan diri
Bertepi altar hargakan pencuri

Menjerit pecah misteri terkunci
Pecundang miring mulai mencaci
Gaung mewabah tertular sakti
Memenggal kepala memohon mati

KAPTEN VJ
290216

Demikianlah cerita dan puisi aku bukan pujangga. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.