Skip to main content

Puisi Redup Sang Surya

Puisi Redup Sang Surya
Puisi redup sang surya. Surya merupakan kata lain dari matahri selain mentari, sebagaimana di ketahui matahari adalah bola raksasa yg terbentuk dari gas hidrogen serta helium. Matahari termasuk bintang berwarna putih yg berperan sebagai pusat tata surya.

Berkaitan dengan surya, salah satu dari tiga puisi campuran dikesempatan ini, berjudul redup sang surya, adapun masing masing judul puisinya, antara lain
  1. Puisi redup sang surya
  2. Puisi lupakan penat
  3. Puisi dahsyatnya kata cinta
Salah satu penggalan bait dari ketiga puisi tersebut. "Seiring angin berhembusKetika Redup sang surya berganti. Sinar memerah memancar Menghias diantara lembah dan bukit Hadirkan kesejukan di senja hari Seolah menahan badai yang selalu menghadang". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI REDUP SANG SURYA

Dan ketika sang surya mulai redup
Perlahan hembusan angin mendesir
Menawarkan kesejukan pada pori pori
Membasuh selaksa peluh yang mengalir

Redup sang surya kini terlukis
Diatas bentangan awan yang memayung
Melukis diantara bias bias cakrawala
Yang mengelepar menanti senja

Seiring angin berhembus
Ketika Redup sang surya berganti
Sinar memerah memancar
Menghias diantara lembah dan bukit
Hadirkan kesejukan di senja hari

Anderliine.
BLPN 190415


PUISI LUPAKAN PENAT

Setelah sekian hari terperangkap
Dalam gema ruang sumpek yang menghujam
Mengeliat laksana benang kusut yang memekat
Menghentak, memaksa raga bertahan dalam rintihan penat

Seolah menahan badai yang selalu menghadang
Dalam sesaknya waktu yang tiada berujung
Penat dan letih yang selalu jadi kelu kesah
Dari germerlapnya warna warni kehidupan
Dari hiruk pikuk senyap yang menjamah rasa
membenam kan hingga telena sampai tengang

Singkirkan sesaat, nikmati waktu ini walau sekejap
lupakan penat, lepaskan beban pikiran
rangkai hari ini menjadi hari indah
..dengan semerbak kasih penawar penat

Anderline.
BLPN 190415


PUISI DAHSYATNYA KATA CINTA

Segitu dahsyat engkau dipuja
Di agungkan seakan tak ada saingan
Diantara akasara yang bertebaran di jagat maya
Engkau selalu di dendangkan dan di bicarakan

Meskipun engkau bertabur duka
Bergelimangan suka. pemujamu selalu mendendangkan, menyebutmu
Dengan nada nada sendu hingga riang gembira
Sungguh engkau membius nalar manusia untuk menyebutmu

Dari penjuru cakrawala, hingga ujung buana
Dari yang tua hingga yang muda,semua terlena
Pada taburan kata cinta, dan mengagungkannya
dari sudut pandang yang berbeda beda

Begitu eloknnya engkau di sebut
Hingga kusebut engkau mahadewa kata
Yang selalu menghiasi dan mewarnai ragam aksara penyair
Untuk meracikmu hingga menjadi bait puisi, atau kata cinta
Yang selalu di dendangkan

Anderline.
BLPN 190415


Demikianlah Puisi redup sang surya. Baca juga puisi puisi yang lain yang ada di blog ini. semoga puisinya menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.