Skip to main content

PUISI TROFIKU

PUISI TROFIKU
Puisi trofiku. pengertian trofi menurut kamus bahasa indonesia, trofi adalah sesuatu yang diperoleh sebagai tanda kenang- kenangan atas kemenangan atau keberhasilan didalam perburuan, olahraga, dan lain sebagainya, trofi biasanya dalam bentuk piala, seperti patung kecil, dan aneka bentik lainnya, Trofi adalah hadiah kadang berupa uang atau dalam barang bagi yg memenangi atau menjuarai turnamen/pertandingan. jadi intinya trofi adalah sebuah kemenangan.

Trofi bukanlah sebuah benda yang praktis untuk didapatkan. Sebuah trofi hanya akan diberikan pada seseorang atau suatu sekelompok yg unggul dan tentunya memenangkan suatu pertandingan, dan jenis trofi pun bergantung pada usaha dan apa yang dilakukan untuk mendapatkannya

Berkaitan dengan kata trofi, berkut ini pusi bertema trofi bagaimana, puisinya silahkan disimak saja berikut ini.

PUISI TROFIKU
Karya: Sang Mahadewa Cinta

Kukan melesat berlari tanpa henti dengan sejuta ambisi dan mimpi
menggiring bola cinta ‘tuk kusarangkan ke gawang kasihmu nan suci
meski kuterus dihadang rival-rival yang sungguh tangguh dan piawai
dalam laga terdahsyat di babak final bertekad “menang atau mati”
dalam kompetisi liga primer asmaramu yang mulia dan berbudi pekerti
berlomba menggondol trofi sakinah di ajang jiwamu yang laksmi azizi
di stadion hubbullah yang riuh ditonton berlaksa malaikat dan bidadari
disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru langit dan bumi

Gigih kubertanding di turnamen nuranimu yang penuh akhlak dan bakti
tak pernah kuburu tubuhmu yang terbalut hijab dari kepala hingga kaki
semata kuingin menyabet medali kasih sayangmu yang amat asri bestari
dalam perjuanganku merebut piagam hatimu yang tulus dan murni
disanalah terpatri iman, cinta, dan ibadahmu dalam rekor surgawi
memenangkan piala rindumu bagiku lebih dari prestasi duniawi
namun juga keunggulan baka di alam ini hingga di akhir nanti
dalam visi dan misi abadiku berburu rahmat dan hidayah Ilahi

Izinkan kubertarung dengan seluruh nyali, nadi, dan nyeri yang kumiliki
dengan segenap darah, air mata, peluh hingga tetes-tetes yang terakhir kali
jihad cinta ini harus berakhir dengan angkat topi, bukan angkat kaki
di arena invitasi kasih mesramu kumesti berusaha mendominasi
kutak ikhlas didegradasi maupun didiskualifikasi, apalagi dieliminasi
karena cintaku padamu semata-mata usalli rohani dan jasmani
di istora sanubarimu di hari kemudian maupun di kemudian hari
dalam detak-detak nafasmu dan nafasku menuju ke titik penalti

Bumi Allah, 26 April 2015

Demikianlah puisi trofiku. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.