Skip to main content

PUISI DIMANA

PUISI DIMANA
Puisi dimana. Kata dimana berasal dari kata mana, yang berarti suatu kata pertanyaan yang menanyakan tentang keberadaan. jadi puisi di bawah ini, dapat dikatakan menanyakan tentang keberadaan, apa yang di tanyakan?

Tentunya untuk mengetahui apa yang ditanyakan,  jawabannya ada pada bait bait puisinya, naha bagaimana kah cerita dan makna puisinya untuk lebih jelasnya yuk kita simak saja puisinya, puisi dengan judul dimana, berikut ini puisinya.


PUISI DIMANA
Karya: Sang Mahadewa Cinta

Dimana kamu yang dulu berada
saat puluhan ribu ibu dan janda-janda Afrika
yang diteror perang dan kekeringan yang gawatnya setara
mesti segera mengungsi entah akan kemana
lalu terpaksa memilih mana anak-anaknya yang harus dibawa
dan mana yang harus ditinggalkan dan dibiarkan mati merana nelangsa

Kau sebenarnya dimana
ketika pemanasan global makin mengoyak-ngoyak masa depan Afrika
tatkala benua hitam dicabik-cabik perang saudara
barbar Hutu menyembelih sejuta Tutsi penuh biĘŚdab dan durjana
saat penjajah-penjajah Eropa mencaplok negara-negara papa disana
kala A1DS dan ebola membĘŚntai manusia-manusia miskin tak berdaya

Kau dimana
tatkala bangsa Tibet dikoloni penguasa China
umat Islam Xinjiang kian dizalimi sepanjang masa
kala jutaan muslim Rohingiya digorok oleh pendeta dan penguasa
ketika rakyat Moro bermandi darah di Filipina dan Malaysia
saat tsunami Aceh dan Asia Tenggara merenggut jutaan jiwa

Sepertinya kau tak pernah ada, hanya tinggal nama
lihatlah, Israel kian gencar membasmi bangsa Palestina yang rengsa dan sengsara
karena Amerika terus anteng mengobok-obok dunia dengan standar ganda
negara-negara imperialisme barat makin bebas dengan neokolonialismenya
globalisasi ciptaan dajjal-dajjal bule kian merampok masa depan dua benua
lantas, dimana kerjasama ekonomi dan kebudayaan yang tertera di Dasasila?

Hei, solidaritas Asia Afrika
apakah kau betul-betul ada?
jika jawabmu “ya”, sebenarnya kamu ada untuk siapa?
kalau kau bilang “tidak”, kuingin bertanya pula
apakah konferensimu masih perlu ada?

Bumi Allah, 18 April 2015

Demikianlah puisi dimana. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.