Skip to main content

Puisi Di Hati Relung yang Menghubungkan Cinta

Puisi Di Hati Relung yang Menghubungkan Cinta

Puisi di hati helung yang menghubungkan cinta adalah salah satau dari beberapa cerita puisi tentang hati dan perasaan yang diterbitkan puisi dan kata bijak yang berkisa dalam cerita puisi kegundahan hati dan kata-kata puisi hati menangis

Sebagimana di relung yang menghubung Jika diartikan kedalam bahasa umum judul ini dapat diartikan hati yang terhubung, sebagaiman di ketahui pengertian relung menurut kamu bahasa indonesia adalah lekuk atau jeluk, atau lubuk hati yang paling dalam.

Dan kata kata di relung yang menghubung, merupakan tema puisi yang dipubliksikan blog puisi dan kata bijak di kesempatan ini.

Bagaimana cerita dan makna puis idi hati helung yang menghubungkan cinta apakah berkisah puisi kecewa menunggu atau puisi kepercayaan yang dikhianati

Untuk lebih jelasnya tema puisi relung hati atau puisi cinta dan kata hati, silahkan disimak saja puisi-puisinya berikut ini.


Puisi Di Relung Yang MenghubungOleh:Penyair Kecil

Saat sajak-sajak mulai terasing
Dibalik layar mengumpulkan kawanan
Diutus tatapan mega mengambang
Sepikan nurani-nurani yang mengantarkan gelap
Cerita bersama air, taman, burung serta bisik angin
mengusik tubuh

Mengapa selalu relungku bercerita
Akan keabadian yang membawa kita
Berdua bersama tanpa rasa cinta bicara
Karena dalam dunia yang kedua
Sungguh aku berdosa

Jakarta 27 April 2015


Puisi Relung hatiOleh suryati

Di relung kalbu ku simpan sejuta rasa
Di relung hati tersimpan penuh misteri
Harapan penuh harapan meniti kehidupan
Detik demi detik telah terlewati

Hingga kini terkumpul sebuah cerita
Yg tak dipungkiri menyayat hati
Sakit pedih yang tiada henti

Dan berhujung dilema terpuruk
Seakan tiada berdaya dalam hidupnya
Lemah lunglai jiwamu mati


PUISI SEJUMPUT DOA UNTUK RELUNG YANG LARAOleh: Fitri Niswani

nyiur mulai lena perlahan-lahan
setelah dielus angin dengan tentramnya
dari tepian laut yang kalut
menunggui kabut menganak embun
di bawah perdu seraut senja yang murung

sejak jingga berpamit lewat setoreh lara tempo hari
deru ombak itu ialah sepatah doa yang mengutuknya
mengapa malam kembali kukenali
sebagai mata paling cengeng
yang menghardik segala dalihku pada pahitnya kenyataan?

"Tuhan, seiring gerimis yang wingit ini, taburkanlah wewangian hikmah-Mu, untuk tandusnya jiwaku yang melara"


Demikianlah puisi di relung yang menghubung. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.