Skip to main content

Puisi Rayuan Anak Pulau

Puisi Rayuan Anak Pulau
Puisi rayuan anak pulau.Rayuan dalam cinta adalah suatu ajakan atau bujukan dengan kata-kata yang lemah lembut dan menyenangkan disertai pujian yang seringkali terdengar  sama sekali tidak sesuai dengan kenyataanya, yang membuai perasaan dan mampu membuat sesorang dengan suka hati menerima dan melakukan segala sesuatu yang sebelumnya tidak disukai sama sekali.

Rayuan anak pulau, salah satu judul dari dua puisi tentang pulau dikesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya, antara lain.
  1. Puisi rayuan anak pulau
  2. Puisi disebrang pulau
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi tentang pulau tersebut. "reaksi berbalik dari yang di maksudkan, Dinding hati meleleh dan pias dalam suka, Kadang terbahak mengasuh tikaman pilu dan luka. ini hanya penggalan". Selengkapnya dari bait ini, di simak saja puisinya berikut ini,

PUISI RAYUAN ANAK PULAU

Anehnya bentuk kehadiran,..
Ada kalanya reaksi berbalik dari yang di maksudkan..
Dinding hati meleleh dan pias dalam suka..
Kadang terbahak mengasuh tikaman pilu dan luka..

Maafkan ..
Mungkin kau gamang terjamah sekelumit emosi yang gagal aku kalkulasikan..
Tetapi jangan tanya tentang pias itu..
Kamu tau hatiku..

Tetapi mungkin kamu seperti aku..
Aku luput..
Dari membaca hatiku sendiri
Aku lengah menyadari betapa dekatnya tulang rusuk itu dari jantungku..
Itu kamu!

TgPandan_31Jan2015


Puisi Di Sebrang Pulau
Karya: Penyair Kecil

Di sebrang kau menyandar, mengalung si buah bibir dari anak manusia
tiba dengan bergaun hitam sepu, kau menyaringkan kuping di sampingnya
di luar yang mengatakan hujan
telah menenggelamkan potongan-potongan yang terempas jauh tak bertuan

Bergaris merah, kujajahkan puing-puing yang menelantarkan angan
yang berharap menunggu pelangi setelah hujan aku kira
kau telah berc!nta dengan sepotong keju yang membawamu melempar

Jauh sebelum layung kuabdikan
yang menyisir garisnya untuk menitih
kemudian kepasrahkan saja pada rembulan yang merakit
hingga ujung pohon menari

Mungkin kupasrahkan saja pada kalender yang terlingkar
sudah sekian kudekap sepi
bukan di pasar
hanya kamar kecilku yang terlantar

Mengumpat potongan-potongan yang belum terjual oleh air
bersama gerimis yang sepadan sudut mata
kupasrahkan saja semburat duka
pada layung yang belum terlempar

Tegal, 8 Nov 2015.

Demikianlah puisi rayuan anak pulau, Simak/baca juga puisi yang lain di blog ini, semoga puisi tentang pulau diatas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.