Skip to main content

Puisi Mantera Sehabis Hujan

Puisi Mantera Sehabis Hujan
Puisi dan kata bijak. Puisi mantera sehabis hujan. Hujan adalah salah satu peristiwa alam sebagaimana di ketahui pengertina hujan adalah Hujan adalah peristiwa turunnya butir air dari langit ke permukaan bumi, Hujan juga artinya siklus air di bumi. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer yang tebal agar dapat menemui suhu diatas titik leleh es di dekat serta di atas permukaan Bumi.

Hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yg cukup berat untuk jatuh dan umumnya tiba di daratan. musim hujan merupakan masa dalam suatu tahun yg terjadi selama satu atau beberapa bulan ketika sebagian besar hujan rata-rata tahunan suatu daerah jatuh di tempat tersebut.

Puisi mantra sehabis hujan, satu dari dua puisi hujan di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  1. Puisi mantra sehabis hujan
  2. Puisi sehabis hujan
Salah satu penggalan bait dari kedua puisi hujan tersebut. "Kemarau berujung di tengahan bulan, Oktober menari kembali di rincikan hujan, Dedaun tersenyum senangi kemilauan butir gerimis tiriskan". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini..


PUISI MANTERA HUJAN

Oktober,
Langit menari di gelayut awan
Mega bernyanyi di senandung arakan
Angin meniup desah serpih turunkan

Pertengahan bulan yang kemarau tepiskan
Pada syair hujan dalam senandung mantera sihirkan
Gema tautkan di bumi belahan dedaun segarkan

Tik..tik..
Gerimis mulai menitik di pandangan
Ranah keteduhan melingkari rindu hujan
Pada setetes percik air yang menyejukan

Kemarau berujung di tengahan bulan
Oktober menari kembali di rincikan hujan
Dedaun tersenyum senangi kemilauan butir gerimis tiriskan

Catatan kecil mencoret di batu hitam
Pada sebuah ayat suci tuliskan
Sebutkan doa kecil mantera hujan mengundang
Pada serinai percik kesejukan dalam gersang

‪#‎hony‬. 161014. Skb/Plb/Wrk


PUISI SEHABIS HUJAN

Decak beradu mengecak
Pada daun daun malam
Yang bergerumbul hitam

Clak..Clak..Clak..
Bunyi suara itu terdengar jelas
Dalam hening pantulkan gema
Tetes hujan menampi di daun

Petik malam di nyanyian jengkerik
Sehabis hujan senandung mengerik
Krik..Krik..Krik...

Sunyi, mencelurit hati..
Dingin, merembesi pori
Hanya rinai yang bernyanyi

Sehabis hujan di malam ini
Terpekur ku di ambang pagi
Menyalip mimpi di paduan sepi
Sunyi, beku...

Tarian gerimis mengalun
Di batas waktu yang embun menyemai
Mengukirkan sebuah rasa
Yang tak pernah nyata

Hony
081114 SKB/PLB/WRK
--------------

Demikianlah puisi mantera sehabis hujan. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.