Skip to main content

PUISI DEMARKASI

PUISI DEMARKASI
Puisi demarkasi. Pengertian demarkasi berdasarkan kamus bahasa indonesia. demarkasi adalah batas pemisah, biasanya ditetapkan oleh pihak yang sedang berperang (bersengketa) yang tidak boleh dilanggar selama gencʌtan senjʌta berlangsung untuk memisahkan dua pasukan yang saling berlawanan dalam medan pertempuran; perbatasan; tanda batas

Puisi demarkasi, judul puisi di kesempatan ini, bagaimana puisinya, untuk lebih jelas dan selengkapnya silahkan disimak saja puisinya berikut ini.


PUISI DEMARKASI
Karya: Sang Mahadewa Cinta

Kuterjaga bingung di hari sendu berkudung mendung
setelah beryaum-yaum terpasung sekaku patung
dengan otak dan jantung limbung terkatung-katung
kumelaung-laung penuh kabung pada Sang Maha Pelindung
Ya Qayyum.. tolong katakan di alam mana saat ini kubernaung
apakah hayatku telah tiba di titik penghujung?
ataukah masih bersinambung?
dimana pun ini, kuterima dengan bahagia membubung
di loka fana maupun baka-Mu kuikhlas bersaung
karena aku hanyalah pangpung puntung
pemulung ampun-Mu yang tak pernah mutung

Andai kini kuterserimpung di larung bertanah lempung
pasti kusegera terusung di barzakh dan mizan-Mu yang agung
namun tak kulihat para bidadari anggun-Mu berkerudung telekung
juga tak nampak barisan malaikat sangar-Mu dengan gamis berlandung
yang menyuguh pancung bagi si lancung dan payung bagi si adiluhung
lantas, di sudung-sudung manakah gerangan aku kini terkurung?

Kuterduduk berseranggung, merenung, mencoba bertenung
sayup-sayup kudengar dengung kentung kelentung kelenung
segera kuterkepung kerubung ngung dan nung tak berurung
itukah malaikat elmaut-Mu yang tengah bersalam dengan isyarat lentung?
atau peronda kampung berpentung tengah bertarung dengan kosongnya lambung
lalu luntang lantung berkidung ditingkahi lantung-lantung kenung
semua membuatku tertelikung linglung tak tanggung-tanggung

Rabb... tunjuki hamba-Mu ini garis demarkasi
agar kumampu memilah antara hidup dan mati
keduanya kini makin nisbi dan sarat misteri
semenjak penyakit ini kian menjadi-jadi
namun furqan itu juga sangat kuingini
‘tuk penyortir cinta dan benci
meski kehidupan duniawi ini
cuma sekadar aksesori

Bumi Allah, 14102014

Demikianlah puisi demarkasi. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label puisi religi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.