Skip to main content

Puisi Kunang Kunangku | Puisi Tentang Hewan

Puisi Kunang Kunangku | Puisi Tentang Hewan
Puisi kunang kunangku.  Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh sinar dingin yg tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau

Berkaitan dengan kunang kunang dibawah ini puisi bertema kunang kunang, ada tiga, salah satu penggalan baitnya. "angin mendesir dingin tusukkan luka, tuntun aku berjalan cahayamu menerka, dimana langit sudah membujukku dengan penuh". adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi Kunang kunangku
  • Puisi kamu lintang dan kunang
  • Puisi Kunang Kunang
Puisi yang kedua menceritakan tentang tiga orang peran orang yang satunya namanya bᥱrhubungan dengan kata kunang, atau puisi tentang hewan, Selangkapnya langsung di baca saja. puisinya berikut ini.

PUISI KUNANG KUNANGKU

Tarian cahaya kunang kunang di gelap malam,
rendah terbang kesuyian terusir,
kunang kunang mulai tersenyum menyisir.
tabir tersibak gulita putus tenggelam.

wahai kunang kunang,
angin mendesir dingin tusukkan luka,
tuntun aku berjalan cahayamu menerka,
belukar derita kuberasal ingin tak kukenang.

janganlah hilang kunang2 walau purnama.
gelap hidupku menyelimuti terus kian abadi.
terjungkal arahku meraba dalam mengemudi.
harapku gelap gulita bertahan takkan lama.


PUISI KAMU, LINTANG DAN KUNANG
Karya: Asrul

Kumohon kamu sedikit tenang
biarkan kunang-kunang membayar remang dari pucuk ilalang
karena aku sendiri masih tegar dari samar hujan yang belum mekar
jangan sekali riuh yang teduh, dimana langit sudah membujukku dengan penuh

Jika semestinya kamu berlarian entah karena layang dari seorang bujang
aku akan menunggumu di balik tarian kunang di pucuk ilalang
Lihatlah lintang-lintang yang belum pergi
semburat cahya membawa tenang kepada sepasang kunang
kemudian aku masih sendiri
di balik kedip lintang dan tarian sepasang kunang pada pucuk ilalang

Tegal, 26 Jan 2016


Puisi Kunang-kunang
Daniel Satria Sutrisno

Kala itu malam berbisik, nyaris setengah bergumam
Diri ku berjalan pulang melewati jalan damai
Kunang-kunang menyapa, komplek sepi
Tepakan kaki meringsut menginjak rumput basa

Langka cepat beradu di setapak beton
Rumah-rumah mungil memenuhi komplek ini
Angin semilir sedingin es merabah-raba punggung leher
Gontai langkaku seketika!

Kunang-kunang malam senang bermain di tempat ini.
Mereka suka menyapa bagi siapa saja yang mampir
Indah kemerlapan cahaya kunang-kunang
Berkedip di antara sinar rembulan
Inilah para ruh yang senang bermain di tempat ini.

Kunang-kunang pelita malam bagi mereka yang terlupakan
Sekejap kusegera berlari, agar cepat meninggalkan komplek sunyi ini..
Jalan damai di mana orang menyebutnya sebagai rumah bagi mereka yang telah terlupakan.

Jember, 28 Januari 2017
----------------------

Demikianlah puisi kunang kunangku. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya dengan label aneka puisi. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.