Skip to main content

Puisi Kerinduan Hati Di waktu yang Lalu

Puisi Kerinduan Hati Di waktu yang Lalu
Puisi kerinduan hati di waktu yang lalu. Didalam suatu hubungan tanpa adanya kerinduan, korelasi cinta akan hambar, diibaratkan sayur tanpa garam, tak akan ada rasa walaupun aneka macam bumbu bercampur, dalam hal kerinduan adalah bumbu dari korelasi kisah perjalan cinta. Sebab tanpa adanya kerinduan maka daya magis dari cinta yang di jalani akan menjadi lemah dikarenakan tak adanya pencarian dari masing- masing pihak.

Kerinduan hati di waktu lalu, judul ini hanya kombinasi dari dua judul puisi di kesempatan ini, adapun masing masing judul puisinya antara lain.
  • Puisi di tepi kerinduan hati (tiada)
  • Puisi terakhir di waktu yang lalu
Salah satu penggalan bait dari kedua puisinaya. "Diam-diam kujatuh hati padamu Kini menggantung di langit biru yang kelabu Berarak awan-awan itu menutupinya Sedikit demi sedikit Perlahan berganti menjadi hitam Pekat dan gelap". Selengkapnya dari bait ini, disimak saja puisinya berikut ini.

PUISI DI TEPI KERINDUAN HATI (TIADA)

Impian itu kini tiada
Impian itu telah sirna
Tak ada kebahagiaan dalam hidup
Semua telah sirna bersama dia yang tiada

Angan
Harapan
Kini tinggal khayalan semata
Tak ada lagi semuanya pergi
Meninggalkan mimpi dan hati yang tersudut di ujung jalan itu
Di lorong waktu yang terhenti
Bersama asmara yang bergelora
Dan tak pernah henti berharap

Mata yang kosong memandang jauh
Dan semakin jauh tatapan itu
Perlahan berganti menjadi hitam
Pekat dan gelap, semuanya memudar
Bersama hembusan nafasmu yang terakhir
Ah...
Asmara yang indah
Kini menggantung di langit biru yang kelabu
Berarak awan-awan itu menutupinya
Sedikit demi sedikit
Dan langit itu menjadi gelap
Petang yang indah telah pergi
Berganti malam yang hitam dan kelam
Bertemankan kesunyian yang membisu

Lengang
Sepi
Rasanya aneh

Oh...
Ternyata itu kenyataannya
Hati yang penuh cinta bersarang
Diantara kabut tebal yang menyelimuti
Kedinginan malam

Kota itu menjadi sunyi
Bersama kepergiannya
Yang meninggalkan asmara yang indah
Ditepi kerinduan hati

H.S
PLB 050915


PUISI TERAKHIR DI WAKTU YANG LALU

Diam-diam kujatuh hati padamu
Diam-diam

Diam-diam ku selalu memikirkanmu
Diam-diam

Jarak langkah tak menyurutkan anganku
Panjang waktu tak menjegal keinginanku

Diam-diam ku selinapkan hatiku
Diam-diam

Diam-diam ku lukis gʌmbar wajahmu
Diam-diam

Langit hatiku masih biru seperti dulu
Bumi jiwaku masih memerah darah sehingga ungu

Dalam jingga aku menemukanmu
Dalam diam kupanah asmaramu

H.S
PLB 050915
-----------------

Demikialah puisi kerinduan hati di waktu yang lalu. Simak/baca juga puisi puisi yang lain di blog ini. Semoga puisi di atas menghibur dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel puisi selanjutnya. Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.